'I am the Forest' Dipamerkan di Denmark
Diplomasi.Republika.co.id, KOPENHAGEN-- KBRI Kopenhagen dan organisasi Save Orang Utan Denmark menggelar pameran foto bertajuk “I am the Forest". Pameran yang bertujuan untuk membangun kepedulian terhadap pelestarian hutan dan lingkungan hidup ini dilaksanakan di Asia House, Kopenhagen, Sabtu (26/3/2022).
Duta Besar Indonesia untuk Denmark, Dewi Savitri Wahab, menyambut baik upaya kolaborasi antara KBRI Kopenhagen dan Save Orang Utan Denmark, lembaga swadaya masyarakat internasional.
"Pameran ini untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat di Denmark, mengenai pentingnya keanekaragaman hayati dalam kehidupan manusia, dan upaya pemanfaatan hutan dan segala isinya secara berkelanjutan," kata Dewi seperti yang dikutip Kemlu.go.id, Rabu (30/3/2022).
Pemerintah Indonesia, menurut Dewi, berkomitmen untuk menerapkan asas pembangunan yang berkelanjutan, melalui pemanfaatan sumber daya alam. Yakni, dengan memperhatikan unsur perlindungan dan pelestarian alam, termasuk hutan.
Untuk itu, Pemerintah RI mengajak semua pihak yang terkait untuk bekerja sama dalam upaya keberlangsungan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hutan.
Sementara itu, Direktur Save Orang Utan Denmark, Hanne Gürtler mengajak publik di Denmark untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan lembaganya. Save Orang Utan telah bekerja sama dengan LSM dan pemerintah di wilayah Kalimantan Timur dalam upaya pelestarian hutan dan orang utan, termasuk pemberdayaan masyarakatnya.
Pameran menampilkan foto-foto keanekaragaman flora dan fauna di belantara rimba Kalimantan. Pameran ini sekaligus untuk memperingati The International Biodiversity Day yang jatuh pada Maret setiap tahun.
Pada kesempatan itu, seni budaya Indonesia dipersembahkan grup tari INDA. Mereka menampilkan tarian khas suku Dayak Kenyah, yakni tari enggang. Selain itu, ada juga tari gantar dari Suku Dayak Benuaq dan Tunjung Kalimantan Timur. Tak lupa menu kuliner, kopi, dan makanan ringan khas Indonesia turut disajikan dalam pameran ini.
Pameran dihadiri sekitar ratusan pengunjung. Mereka berasal dari berbagai kalangan, antara lain fotografer, videografer, pelajar dan mahasiswa, pejabat museum nasional, serta kalangan diplomatik di Kopenhagen. (rin)