AUCKLAND-- Para pelajar Indonesia mempertunjukkan budaya Indonesia, seperti Rancak, kreasi Tari Saman, dan Ratoh Jaroe ke masyarakat internasional. Mereka tampil di panggung utama Cultural Night pada Manaaki New Zealand Scholar Conference 2024, Sabtu (18/5/2024) di University of Auckland, Selandia Baru.

Tidak hanya pertunjukan dari Aceh, para penerima Manaaki New Zealand Scholarship ini juga menampilkan kombinasi tari dan lagu daerah yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Mereka memperkenalkan budaya Indonesia di hadapan 500 peserta yang hadir dari 54 negara.

Koordinator pertunjukan untuk penampilan para pelajar Indonesia, Rizky Kurnia Wijaya, menyampaikan kebanggaannya karena dapat memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat internasional.

“Bangga, haru, dan bahagia. Tiga kata yang menggambarkan perasaan kami atas kesempatan berharga menunjukkan identitas Indonesia ke hadapan warga lintas benua, di tengah kepadatan studi masing-masing,” ujar mahasiswa Master of Disaster Management di University of Auckland ini dalam pernyataan resminya pada Rabu (22/5/2024).

Senada dengan Rizky, Inayah N. Zahra, penampil yang mempersiapkan kombinasi lagu dan tarian daerah juga menyatakan kebanggaannya. Menurut dia, para pelajar Indonesia yang tersebar di berbagai kota di Selandia Baru ini hanya berlatih bersama sekitar tiga jam sebelum pertunjukan dimulai. "Mereka sebelumnya berlatih secara mandiri di kota masing-masing," katanya menjelaskan.

Dia juga menyebutkan pula beberapa lagu daerah yang sudah dipilih untuk dikreasikan dengan tarian Indonesia. “Beberapa lagu yang kami pasangkan dengan tarian dalam pertunjukan ini, antara lain Paris Barantai, Ampar-ampar Pisang, Rasa Sayange, dan Bungong Jeumpa,” ujarnya.

Kombinasi tari dan lagu daerah yang dibawakan para pelajar Indonesia ini disambut meriah oleh para peserta Manaaki New Zealand Scholar Conference 2024. Apalagi, acara ditutup dengan pertunjukan kreasi tarian Saman dan Ratoh Jaroe yang dinamis di panggung utama.

Manaaki New Zealand Scholar Conference 2024 merupakan konferensi yang pertama kali diselenggarakan sejak beasiswa Manaaki New Zealand diberikan oleh Pemerintah Selandia Baru. Adapun pelajar Indonesia yang merupakan bagian Perhimpunan Pelajar Indonesia di Selandia Baru (PPI Selandia Baru) dan mengikuti konferensi ini berjumlah sekitar 50 orang dari berbagai universitas di Selandia Baru. Mereka berasal, antara lain, dari University of Auckland, Auckland University of Technology, Massey University, Victoria University of Wellington, University of Canterbury, University of Waikato, University of Otago, dan Lincoln University. (zed)