Home > Mancanegara

Catatan dari Krimea: Pilpres dalam Untaian Foto

Pemilih dapat langsung datang ke TPS, sistem eletronik, atau menunggu di suatu tempat tertentu untuk didatangi petugas TPS.
Tempat riset tentang wine ini disulap menjadi TPS. (Dok. Diplomasi Republika)
Tempat riset tentang wine ini disulap menjadi TPS. (Dok. Diplomasi Republika)

DIPLOMASI REPUBLIKA, YALTA -- Pemilihan presiden (Pilpres) Rusia digelar 15-17 Maret. Setiap hari, tempat pemungutan suara (TPS) buka pukul 08.00-20.00 waktu setempat. Sebelumnya, pilpres hanya digelar sehari saja.

Rusia mengundang ratusan pengamat internasional dari berbagai negara yang disebar ke berbagai wilayah. Ada tujuh pengamat internasional untuk memantau pilpres di tiga kota di Krimea, termasuk dua orang dari Indonesia. Kami diundang secara resmi oleh Civic Chamber of the Russian Federation atau Komite Pemilihan Umum (KPU) Rusia. Pada hari kedua pilpres yaitu Sabtu (16/3/2024), kami mendatangi enam TPS.

Salah satu pengamat internasional asal Indonesia, Arlan, diwawancara media setempat. (Dok. Diplomasi Republika)
Salah satu pengamat internasional asal Indonesia, Arlan, diwawancara media setempat. (Dok. Diplomasi Republika)

Tidak semua pemilih harus datang ke TPS. Seperti di Indonesia, di Krimea pun pemilih dapat mengajukan permohonan agar petugas yang mendatangi mereka, misalnya untuk pasien rumah sakit.

Layar pemantauan TPS di Simferopol. (Dok. Diplomasi Republika)
Layar pemantauan TPS di Simferopol. (Dok. Diplomasi Republika)

Atau untuk pemilih berusia lanjut, mereka dapat saja memilih berkumpul di suatu tempat, lalu petugas pemilu akan mendatangi mereka. Menurut salah satu ketua TPS, Tatyana Bogdanovna Golub, tak jarang para pemilih yang sudah senior ini tetap memilih untuk datang sendiri ke tempat pemungutan suara (TPS).

Tatyana Bogdanovna Golub (Dok. Diplomasi Republika)
Tatyana Bogdanovna Golub (Dok. Diplomasi Republika)

"Bahkan ada yang sudah betusia 99 tahun,"katanya.

Hal itu diakui seorang nenek berusia 90 tahun yang didampingi dua cucunya. Nenek ini tampil cantik berhias makeup tipis dengan seulas liptisk warna merah muda.

(Dok. Diplomasi Republika)
(Dok. Diplomasi Republika)

"Saya lebih suka datang sendiri. Bahkan jika ada kesempatan, saya pun akan datang ke TPS untuk pilpres lima tahun mendatang," ujar nenek yang tak menyebutkan namanya ini.

"Saya doakan kelian semua akan hidup sejahtera!" katanya penuh semangat.

(Dok. Diplomasi Republika)
(Dok. Diplomasi Republika)

Pemilih juga bisa menggunakan sistem elektronik, sehingga orang bisa memberikan suara melalui telepon selular (ponsel). Bahkan, ada pula TPS mobil yang dapat mendatangi wilayah tertentu. Mereka menerapkan sistem jemput bola.

(Dok. Diplomasi Republika)
(Dok. Diplomasi Republika)

Pilpres kali ini diikuti oleh empat kandidat. Mereka adalah Vladislav Davankov, Vladimir Putin, Leonid Slutsky, dan Nikolay Kharitonov. Menurut perkiraan sumber yang dikutip Diplomasi Republika, populasi Krimea saat ini sebanyak 2,2 juta jiwa. Sedangkan pemilih yang berhak memberikan suara mencapai 1,8 juta orang.

Salah satu pusat kebudayaan di Yalta, Krimea, disulap menjadi TPS. (Dok. Diplomasi Republika)
Salah satu pusat kebudayaan di Yalta, Krimea, disulap menjadi TPS. (Dok. Diplomasi Republika)

Biasanya, TPS dibuka di gedung-gedung sekolah atau gedung pemerintahan setempat. Kami pun mengunjungi delapan TPS yang tersebar mulai dari sekolah, universitas, dan gedung pemerintah di Simferopol. (yen)

× Image