Iran Serukan Pembalasan Atas Serangan Bom pada Peringatan Kematian Qassem Soleimani
Televisi Pemerintah Iran melaporkan, ledakan pertama dan kedua berlangsung 20 menit di tengah kerumunan massa memperingati empat tahun kematian Soleimani. Pejabat senior Pemerintah AS menilai ledakan itu serangan teroris, tipe serupa yang dilakukan ISIS.
Pada waktu silam, Iran mengarahkan telunjuknya ke Israel atas serangan terhadap individu atau tempat yang berada di perbatasan dua negara. Namun, belum ada indikasi keterlibatan pihak asing dalam ledakan tersebut.
Amerika Serikat (AS) menyatakan, tak ada indikasi Israel berada di belakang serangan bom ini. Demikian dinyatakan juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby. Pada 2022, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di tempat ibadah Syiah di Iran yang menewaskan 15 orang.
Serangan-serangan sebelumnya juga diklaim ISIS, termasuk pengeboman kembar pada 2017. Target serangan kala itu adalah parlemen Iran dan makam pendiri Republik Islam Iran, Ayatullah Ruhollah Khomeini.
Qassem Soleimani tewas oleh serangan drone AS di bandara Baghdad. Iran membalasnya dengan menyerang dua pangkalan militer di Irak yang menjadi markas pasukan AS. Saling balas ini hampir membuat kedua negara terlibat dalam konflik besar pada 2020.
Sebagai komandan al-Quds, pasukan elite yang beroperasi di luar negeri yang merupakan bagian dari Garda Revolusi Iran, Soleimani menjalankan operasi rahasia di negara lain. Ia juga sosok kunci upaya panjang Iran mengusir pasukan AS dari Timur Tengah.(reuters/han)