Iran Serukan Pembalasan Atas Serangan Bom pada Peringatan Kematian Qassem Soleimani
DUBAI – Iran menegaskan akan membalas kematian 100 warganya dalam peringatan kematian petinggi Garda Revolusi, Qassem Soleimani. Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas dua ledakan pada 3 Januari 2024 di Kota Kerman tersebut.
Ratusan orang berkerumun dekat makam Soleimani yang tewas dibunuh oleh serangan drone AS pada 3 Januari 2020. Presiden Iran Ibrahim Raisi mengecam serangan tersebut. ’’Ini kejahatan tak manusiawi dan mengerikan ini,’’ katanya, Kamis (4/1/2024).
Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, melontarkan pernyataan lebih keras. Ia menyerukan Iran akan membalas atas peristiwa berdarah akibat ledakan dua pengeboman tersebut yang belum diketahui jelas siapa pelakunya.
‘’Para kriminal yang kejam, mereka harus tahu akan berhadapan dengan kami. Tentu akan ada balasan yang keras,’’ kata Khamenei dalam sebuah pernyataan. Beberapa negara, termasuk Rusia dan Turki, mengecam serangan bom itu.
Sekjen PBB menyatakan pelaku pengeboman harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Mengenai jumlah korban, Menteri Kesehatan Iran Bahram Eynollahi menyatakan korban tewas 95 orang, turun dari jumlah yang sebelumnya disebutkan sebanyak 103 orang.
Sedangkan korban terluka 211 orang. Menurut dia, ini merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah Iran yang dalam beberapa kurun waktu mengalami serangan yang sama dari berbagai kelompok termasuk dari ISIS.
Televisi Pemerintah Iran melaporkan... (buka halaman 2)