Home > Kabar Diplomasi

KJRI Cape Town Gelar Kegiatan Life Skills untuk ABK Indonesia

Para ABK ini antara lain mendapat pengetahuan cara bermusyawarah jika menghadapi masalah di kapal.
Pemberian paket logistik KJRI cape Town kepada para ABK Indonesia, Minggu (7/4/2024).  (Dok. KJRI Cape Town)
Pemberian paket logistik KJRI cape Town kepada para ABK Indonesia, Minggu (7/4/2024). (Dok. KJRI Cape Town)

CAPE TOWN -- Konsulat Jendera Republik Indonesia (KJRI) Cape Town berbagi pengetahuan life skills kepada Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia, Minggu (7/4/2024). Para ABK ini antara lain mendapat pengetahuan cara bermusyawarah jika menghadapi masalah di kapal.

"Rumah Singgah ABK yang mulai beroperasi sejak 2018 dan kegiatan rutin Life Skills merupakan komitmen Pemerintah dalam melindungi dan melayanani WNI di luar negeri, khususnya ABK," kata Konjen RI Tudiono dalam keterangan tertulis, Senin (8/4/2024).

Kegiatan Life Skills yang diiringi iftar ini diikuti para ABK Indonesia dari sejumlah kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Cape Town, Afrika Selatan. Kegiatan tersebut antara lain untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan para ABK, serta memantau kondisi dan menampung keluhan mereka.

Para ABK Indonesia ini antara lain bekerja di kapal-kapal asing yaitu Hongjin 707, Southern Ocean, Oryong 371, Oryong 801, Dong Won 216 dan Edinburg. Sembari menunggu waktu berbuka, KJRI Cape Town menjelaskan regulasi terbaru mengenai keimigrasian setempat dan mekanisme penanganan kasus.

Rivaldi, ABK di kapal Oryong 371 bertanya tentang cara mengatasi wakil kapten kapal yang kerap memarahi dan kasar secara verbal kepada ABK. Dalam hal ini Konsul Protkons, Faiez Maulana meminta agar setiap kekerasan fisik maupun psikis yang dialami dapat disertai bukti-bukti dan dilaporkan ke KJRI Cape Town.

Lebih lanjut, seorang ABK lainnya menyampaikan keluhan kepada KJRI tentang gajinya yang selama tiga bulan belum dibayar. Konjen RI Tudiono menyampaikan bahwa KJRI akan menindaklanjutinya dengan menghubungi serta berkoordinasi dengan agen dan pihak-pihak terkait, di Cape Town dan Indonesia, untuk penyelesaiannya.

Penanganan masalah di kapal dapat dilakukan secara berjenjang, mulai dari diri sendiri, bermusyawarah dengan sesama ABK di kapal, juga dilaporkan ke kapten kapal hingga ke KJRI Cape Town. Dalam hal ini KJRI Cape Town selalu siaga menerima laporan ABK baik melalui nomor hotline, kontak personal pejabat KJRI, juga Whatsapp Group Pelaut Indonesia yang dikelola KJRI Cape Town.

Pada akhir acara, KJRI Cape Town membagikan bantuan logistik kepada para ABK. Paket yang mereka terima berupa vitamin, alat kebersihan, jaket parasut, sepatu boot, juga makanan khas Indonesia yang dirindukan ABK.

Setiap tahunnya sekitar dua hingga tiga ribu ABK bersandar di Pelabuhan Cape Town. Menurut Kojen RI Tudiono, pelayanan dan pelindungan adalah misi prioritas, dan KJRI berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. Komitmen dan upaya tersebut telah mengantarkan KJRI Cape Town meraih penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari KemenpanRB pada 2022. (yen)

× Image