Pengmas UI Dukung Keberlangsungan Gamelan Sunda di Sumedang
DIPLOMASI REPUBLIKA, SUMEDANG--Universitas Indonesia (UI) melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) bidang Budaya melaksanakan revitalisasi tradisi lisan di Sumedang, Jawa Barat.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) bidang Budaya UI, Dr Syahrial mengatakan, kegiatan pengmas di Sumedang berfokus pada revitalisasi gamelan Sunda, yakni Gamelan Sari Oneng. Menurut dia, Gamelan Sari Oneng adalah seni tradisi yang sering dipertunjukkan di kalangan Keraton Sumedang.
"Berdasarkan sejarahnya, Gamelan Sari Oneng itu sudah sekian generasi dimainkan oleh masyarakat dan raja-raja Sumedang, tentu kita berharap ini jangan punah dan dapat dinikmati masyarakat luas, terutama generasi milenial," kata Dr Syahrial di Sumedang, Ahad (4/9/2022).
Dia mengatakan, UI bermitra juga dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Keraton Sumedang dalam melakukan revitalisasi terhadap kesenian tersebut. "Kami bersama-sama membangun semangat agar Gamelan Sari Oneng sebagai bagian dari khazanah Sunda di Sumedang makin dikenal masyarakat luas," ujarnya.
Gamelan Sari Oneng merupakan warisan sejarah yang tersimpan dan masih terawat dengan baik di Museum Prabu Geusan Ulun Keraton Sumedang. Dengan merevitalisasi Gamelan Sari Oneng, menurut Dr Syahrial, dapat turut menjaga keberlangsungan tradisi kesenian lainnya yang berada di lingkungan Keraton Sumedang.
Sebagai bagian dari tradisi, Gamelan Sari Oneng dimainkan untuk mengiringi beberapa tari klasik keraton yang dipertunjukkan di kalangan Keraton Sumedang. Di antaranya, tari topeng kelana dan tari keurseus. Kini, Gamelan Sari Oneng dan tari klasik masih ditampilkan, terutama dalam acara khusus dan festival kebudayaan keraton.
Anggota Tim Pengmas UI, Seto menambahkan, program serupa dengan kegiatan Pengmas bidang budaya ini diharapkan lebih gencar dilakukan oleh pihak akademisi dengan dukungan pemerintah, budayawan, dan pelaku budaya. Dengan begitu, seni tradisi tidak lagi menjadi sesuatu yang eksklusif karena keterbatasan akses, tetapi dapat menjangkau masyarakat lebih luas untuk menumbuhkan minat dan kepedulian.
"Ada hal yang fundamental, yaitu revitalisasi seni tradisi yang bisa dilakukan dengan cara pengabdian masyarakat, dekat dengan masyarakat, mencari tahu, meneliti, yang goals-nya menjadi bentuk catatan dan penelitian, yang bisa dikonsumsi khalayak lebih banyak," katanya.
Kegiatan pengmas bidang kebudayaan di Sumedang ini, menurut dia, akan menghasilkan beragam publikasi yang dapat menjangkau generasi muda, antara lain, lewat platform digital (Youtube), media massa, buku, dan film dokumenter mengenai Gamelan Sari Oneng.
Tim Pengmas bidang Kebudayaan di Sumedang terdiri atas tiga orang dosen dan empat orang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI). Kegiatan Pengmas di Sumedang yang berlangsung pada 2-4 September 2022 ini menjadi langkah awal program revitalisasi. Selanjutnya, Tim Pengmas UI berencana untuk menggelar forum group discussion (FGD) mengenai Gamelan Sari Oneng bersama pihak-pihak terkait.
Selama berada di Sumedang, tim pengmas giat mengumpulkan data-data dari berbagai sumber, termasuk mewawancarai para narasumber terkait serta masyarakat. Tim juga berkesempatan untuk menyaksikan pertunjukan tari-tari klasik dengan iringan Gamelan Sari Oneng.
Selain itu, Tim Pengmas UI berkunjung ke lokasi-lokasi yang berkaitan dengan sumber kesejarahan Gamelan Sari Oneng, antara lain, Museum Prabu Geusan Ulun Keraton Sumedang dan komplek pemakaman leluhur Sumedang. (rin)