Indonesia Gelar Promosi Investasi di Liuzhou, Kota Industri yang Hijau
DIPLOMASI REPUBLIKA, LIUZHOU -- Indonesia melakukan serangkaian kegiatan kunjungan dan promosi investasi di Kota Liuzhou, China. Uniknya, Liuzhou adalah kota industri namun juga terdepan dalam hal pelestarian lingkungan dan budaya. Sedangkan 35 persen dari empat juta jiwa warga Liuzhou telah menggunakan kendaraan listrik.
“Saya merasakan adanya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, lingkungan dan budaya, dimana industri manufakturnya mendunia tapi lingkungannya tetap hijau,” jelas Duta Besar (Dubes) RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam pertemuannya dengan Walikota Liuzhou Zhang Zhuang, dalam keterangan tertulis yang diterima Diplomasi Republika, Sabtu (27/8).
Liuzhou merupakan kota kedua terbesar di Daerah Otonomi Khusus Provinsi Guangxi Zhuang setelah ibu kota provinsi yaitu Nanning. Namun, dalam hal industri, Liuzhou merupakan kota industri nomor satu di Guangxi. Kota ini unggul pada industri manufaktur, teknologi tinggi, ekspor-impor dan industri kreatif. Menariknya, dari empat juta jiwa penduduk di Liuzhou, 35 persennya telah menggunakan kendaraan listrik.
Delegasi Indonesia terdiri dari Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, Konsul Jenderal RI Guangzhou Ben Perkasa Drajat, dan tim ekonomi dan investasi dari KBRI Beijing serta tim ekonomi dan imigrasi dari KJRI Guangzhou.
"Liuzhou sebagai kota industri namun masih dapat mempertahankan penghijauan lingkungan merupakan salah satu hal yang dapat kita pelajari dan implementasikan di Indonesiam,” kata Ben Perkasa.
Dalam kegiatan tersebut, delegasi RI berkunjung dan bertemu dengan Walikota Liuzhou Zhang Zhuang, Direktur Jenderal Kantor Urusan Luar Negeri Daerah Otonomi Khusus Guangxi Zhuang, Chairman China Council for the Promotion of the International Trade (CCPIT) Liuzhou, dan perusahaan yang sudah melakukan investasi di Indonesia maupun calon investor. Pertemuan ditujukan untuk membahas rencana investasi lanjutan yang dimiliki oleh beberapa perusahaan maupun mempromosikan berbagai peluang investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar di banyak daerah di Indonesia. Delegasi Indonesia juga mempelajari keberhasilan Liuzhou sebagai kota industri namun juga terdepan dalam hal pelestarian lingkungan dan budaya.
Selain bertemu dengan kalangan pemerintah, Delegasi RI juga melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan di antaranya Saic-GM-Wuling Automobile (SGMW), Liugong, dan Dongfeng Liuzhou Motor. Dua di antaranya sudah melakukan investasi di Indonesia dan berencana akan memperluas investasi mereka.
Dalam kunjungannya ke SGMW, Dubes Djauhari memantau perkembangan Wuling. Ia menyatakan, dalam lima tahun terakhir citra brand Wuling telah diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Pada Agustus 2022, Wuling telah meluncurkan mobil listrik di Indonesia yang dinamakan “Air EV”.
“Wuling mengapresiasi atas dipilihnya Air EV sebagai salah satu kendaraan resmi delegasi pada perhelatan G-20 di Bali,” papar General Manager SGMW Overseas Business, Li Shuying.
Dubes Djauhari juga mengundang Wuling untuk berinvestasi di bidang baterai kendaraan listrik. Mengingat ekosistem kendaraan listrik merupakan prioritas nasional Indonesia. Hal ini disambut baik oleh Wuling, karena produksi EV merupakan strategi penting bagi perusahaan sehingga pembuatan baterai kendaraan listrik menjadi salah satu rencana utama.
Selain Wuling, delegasi RI juga mengunjungi lini produksi perusahaan alat berat Liugong. Liugong merupakan perusahaan produksi kendaraan berat dalam industri mesin konstruksi seperti excavator, bulldozer, wheel loader dan lain sebagainya. Perusahaan tersebut memasok alat-alat berat dalam proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Melalui anak perusahaannya, OVM, Liugong telah ikut serta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, di antaranya Simpang Susun Semanggi, Jakarta (2017), Tol Layang AP Pettarani, Makassar (2020) dan Jembatan Sei Alalak, Banjarmasin (2021). Saat ini pihak perusahaan berencana membangun lini produksi di Indonesia.
“Melalui PT. Liugong Indonesia, kami ingin menunjukkan komitmen jangka panjang perusahaan kepada para distributor dan pelanggan”, sambut Vice Chairman Liugong, Huang Haibo.
Pada kesempatan kunjungan ke fasilitas manufaktur Dongfeng Liuzhou Motor, Dubes Djauhari mengundang perusahaan yang memproduksi kendaraan komersial dan penumpang berbasis energi terbarukan tersebut untuk berinvestasi ke Indonesia.
“Produk kendaraan komersial Dongfeng pernah masuk ke Indonesia sekitar 10 tahun yang lalu, tapi kemudian terhenti. Kami berharap dapat kembali masuk kembali ke pasar Indonesia dengan produk truk komersial bertenaga listrik”, ujar Liu Xiaoping, Deputy General Manager Dongfeng Liuzhou Motor.
Untuk menjaring calon investor, kunjungan ini ditutup dengan penyelenggaraan “Business Gathering: Policy Updates and Investment Opportunities in Indonesia” pada 23 Agustus 2022. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 30 orang calon investor dari 14 perusahaan.
Atase Investasi KBRI Beijing, Evita Sanda, memaparkan kebijakan dan peluang investasi di Indonesia. Delegasi RI juga menyempatkan menyapa dan bertemu dengan para huaqiao atau returned overseas Chinese dan mahasiswa Indonesia yang ada di Kota Liuzhou. Pertemuan terasa akrab, dengan para huaqiao yang fasih tidak hanya berbahasa Indonesia namun juga bahasa Jawa. Menariknya, di Liuzhou terdapat tiga kampung Indonesia, di mana seluruh penduduknya merupakan huaqiao asal Indonesia dan komunikasi di kampung tersebut dilakukan dalam bahasa Jawa. (yen)