Selamat, 10 Putra Putri Papua Lulus dari Universitas AS Ini
DIPLOMASI REPUBLIKA, SALEM -- Sepuluh putra putri terbaik Papua lulus dari Corban University, Salem, Negara Bagian Oregon 7 Mei 2022. Mereka berasal dari berbagai daerah di Papua dan selama studi di universitas memperoleh dukungan beasiswa BPSDM Papua. Selain mereka, ada pula sejumlah wisudawan Indonesia lain di antara 240 wisudawan Corban University kali ini.
“Kita semua merasa bahagia dan bangga karena sejumlah putra putri terbaik bangsa telah lulus, dan hal itu menunjukkan bahwa ketekunan dan kedisiplinan dalam belajar akan membuahkan hasil yang diharapkan.” ujar Konjen RI San Francisco, Prasetyo Hadi, yang datang hadir langsung dalam upacara wisuda tersebut memenuhi undangan dari universitas, dalam keterangan tertulis yang diterima Diplomasi Republika.
Meskipun sempat mengalami tantangan besar karena pandemik Covid-19, para wisudawan tersebut dapat menyelesaikan studinya di salah satu universitas terbaik di Kota Salem tersebut.
“Kehadiran KJRI San Francisco sudah seperti kehadiran orang tua bagi kami karena wisuda kali ini tidak ada orang tua di Indonesia yang datang ke Amerika Serikat karena masih adanya keterbatasan akibat pandemi,” kata Nathanael Alvin Affar, wisudawan lulusan jurusan Seni Media.
Sebelumnya, sejumlah calon wisudawan asal Papua menghadiri acara Nasi Tumpeng di Salem sebagai syukuran kelulusan mereka yang diselenggarakan oleh KJRI San Francisco bekerja sama dengan beberapa tokoh diaspora Indonesia mitra KJRI. Acara ini dihadiri pula oleh Dr. Janine Allen, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Global dan Dawnita Libby, Koordinator Dukungan Pelajar Internasional, Corban University.
Total, ada sekitar 28 remaja Papua yang dikirim untuk belajar di Oregon dengan dukungan beasiswa dari dana otonomi khusus. Sejak program beasiswa digulirkan, tidak kurang dari seribu penerima beasiswa mahasiswa Papua dan sekitar 600 di antaranya menempuh pendidikan di luar negeri termasuk Oregon, Amerika Serikat.
Program pengiriman mahasiswa Papua ke luar negeri terutama di Amerika Serikat ini, merupakan upaya meningkatkan sumber daya manusia bagi putra putri daerah Papua. “Mereka merupakan masa depan Indonesia, diharapkan setelah kelulusan dapat memberikan kontribusi terbaiknya bagi pembangunan Indonesia umumnya dan Papua khususnya”, kata Konjen Prasetyo.
Sementara menurut Konsul Penerangan Sosial Budaya KJRI San Francisco, Mahmudin Nur Al-Gozaly, ketersediaan sumber daya manusia Papua yang berkualitas merupakan tuntutan utama dalam era sekarang ini. "Tantangan selanjutnya bagi mereka adalah apakah dapat terus berprestasi dan memberikan sumbangsih terbaiknya bagi pembangunan di Indonesia, khususnya Papua," katanya yang juga hadir dalam prosesi wisuda.
Salah seorang wisudawan, Milda Kogoya, menyampaikan keinginannya untuk bisa menjadi bagian dari agen perubahan yang memberikan manfaat bagi pembangunan dan kemajuan di Papua bahkan Indonesia. Beberapa wisudawan lain seperti Deswan Wanimbo dan Aimur Pagawak, mengemukakan kemungkinannya untuk melanjutkan studinya pada jenjang S2 bahkan S3.
Beberapa wisudawan juga mengatakan keinginannya untuk dapat optional practical training (magang) di beberapa korporasi atau perusahaan setelah kelulusan, termasuk magang di KJRI San Francisco. Mereka yakin, itu akan semakin menambah wawasan dan pengalaman.
Keinginan magang ini disambut Konsul Mahmudin. “KJRI San Francisco senantiasa siap untuk memberikan pendampingan sekiranya diperlukan untuk mendukung kelancaran studi mahasiswa Indonesia, termasuk asal Papua,” tambah Mahmudin. (yen)