4 Jenis Kacapi dalam Tradisi Seni Sunda
Diplomasi.republika.co.id--Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V (KBBI V), kata kecapi bisa berarti nama alat musik dan nama buah (Sandoricum koecape).
Sebagai alat musik, kecapi merupakan instrumen tradisional yang memiliki dawai atau senar dan dimainkan dengan jari. Caranya dengan dipetik. Jumlah senar pada kecapi bisa bervariasi, dari mulai tiga, lima, enam, delapan, dan sebagainya.
Alat musik ini dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Namun, dari segi bentuk, kecapi dapat berbeda-beda di setiap daerah. Di dalam gamelan jawa, ada juga alat petik yang serupa, yakni siter dan celempung.
Di luar negeri, Korea Selatan dan Cina, ada instrumen tradisional yang bentuknya agak mirip kecapi. Kalau di Korea Selatan, ada gayageum, sedangkan di Cina, ada guzheng.
Masyarakat Sunda Jawa Barat menyebut alat musik kecapi dengan nama kacapi atau kacapi sunda. Penamaan kacapi pun disesuaikan dengan fungsi dan bentuknya.
Enip Sukanda (1996) dalam bukunya Kacapi Sunda mengungkapkan bahwa jika menjadi pengiring utama dalam pertunjukan, kacapi itu disebut kacapi indung atau induk. Kata ‘indung’ berarti ibu dalam bahasa Indonesia. Biasanya kecapi ini dapat ditemukan dalam pertunjukan pantun. Ada pula yang berdasarkan bentuknya, seperti kacapi gelung (konde) dan kacapi parahu (perahu).
Namun, seiring perubahan zaman, kacapi pun mengalami perkembangan dari segi struktur dan bentuknya. Sekarang ini dapat ditemukan pula kacapi listrik atau elektrik.
Tatang Suryana (1976) dalam Buletin Kebudayaan Jawa Barat menyebutkan empat jenis kacapi, yaitu:
1. Kacapi Jentreng
Kacapi dinamakan jentreng karena bunyi yang ditimbulkannya jika dipetik. Kacapi yang berbentuk perahu ini dapat ditemukan di daerah Rancakalong, Baduy, Cibalong, dan beberapa daerah lainnya.
2. Kacapi “Kalangenan”
Kacapi ini dimainkan karena untuk kesenangan kala senggang. Bentuknya sederhana dan seperti peti. Pada zaman Jepang, jenis kacapi ini sering ditemukan di setiap rumah di Priangan.
3. Kacapi Parahu
Kacapi yang menyerupai perahu dan kedua ujungnya ada sayap yang melengkung seperti lisung (lesung). Kacapi ini jika ditampilkan dalam Tembang Cianjuran, ditemani dengan kacapi rincik.
4. Kacapi Rampak Sekar
Kacapi yang dianggap sebagai perkembangan bentuk dari kacapi kalangenan yang lebih praktis. Kacapi ini bisa diberi elemen listrik.
Kacapi-kacapi tersebut biasanya hadir dalam upacara dan seni pertunjukan, antara lain dalam Tembang Cianjuran, Pantun Sunda, upacara adat, Jenaka Sunda, dan Gending Kacapi. Adapun Gending Kacapi di sini maksudnya instrumen kacapi, baik secara tunggal maupun ada tambahan instrumen musik lain sebagai pengiring, tapi tetap menggunakan kacapi sebagai yang utama. Gending Kacapi, antara lain, kacapi suling dan kacapi tarawangsa. (rin)