Uni Eropa Ungkap Israel Gagal Lenyapkan Hamas, Dorong Jalan Damai
Serangan udara dan darat yang masif ke Gaza yang dilakukan Israel menyebabkan lebih dari 25 ribu warga sipil Palestina meninggal dunia. Mayoritas dari 2,3 juta penduduk Gaza juga mesti mengungsi karena rumah mereka hancur dihantam bom dari pesawat tempur Israel.
‘’Kami telah menjalani proses damai selama 30 tahun dan lihat ke mana proses itu membawa kami,’’ ujar Menlu Yordania Ayman Safadi merujuk pembicaraan damai Israel-Palestina yang berlangsung sejak 1990-an.
Ia pun menambahkan, '’Momen kebenaran muncul. Apakah kami bakal mengizinkan agenda rasis radikal mendikte masa depan atau kita bersama menyatakan jalannya sudah jelas, kami ingin perdamaian untuk semua dan solusi dua negara cara satu-satunya.’’
Dalam pernyataan singkat kepada jurnalis yang meliput pertemuan bulanan menlu UE, Katz menyatakan dirinya berada di Brussels, Belgia, untuk membicarakan isu soal sandera yang ditahan Hamas dan menegaskan kembali Israel akan melenyapkan Hamas.
Menjelang pertemuan di Brussels, komisi luar negeri UE mengirimkan dokumen diskusi ke 27 negara anggotanya, yang berisi mengenai peta jalan damai dalam konflik Palestina-Israel. Ada rencana inti berupa seruan mempersiapkan konferensi damai.
Konferensi ini diorganisasi UE, Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Liga Arab. PBB dan AS, sekutu dekat Israel juga diundang guna mendukung konferensi ini. Konferensi ini, menurut bahan diskusi itu, tetap akan berjalan meski Israel atau Palestina menolak hadir.
Keduanya tetap akan diajak berkonsultasi atas setiap tahapan pembicaraan. Dokumen tersebut dengan jelas menyatakan satu tujuan kunci perdamaian, yaitu berdirinya negara Palestina yang merdeka, hidup berdampingan dengan Israel.
Sejumlah pejabat UE mengakui Israel, baik melalui pejabat maupun diplomatnya, akhir-akhir ini menegaskan tak tertarik membahas solusi dua negara. Namun, ini merupakan pilihan satu-satunya bagi terwujudnya perdamaian jangka panjang.
Palestina terpecah dalam merespons pendekatan Uni Eropa ini. Otoritas Palestina yang menjalankan pemerintahan terbatas di Tepi Barat telah melakukan negosiasi dengan Israel, tetapi Hamas bersumpah akan menghancurkan Israel yang merupakan penjajah.
Sabtu lalu, setelah pembicaraan melalui telepon antara Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden, kantor perdana menteri manyatakan Israel harus tetap mengendalikan keamanan Gaza untuk menjamin wilayah ini tak lagi menjadi ancaman keamanan bagi Israel. (reuters/han)