Home > Militer

Industri Terganggu, Militer Jerman Didesak Gabung AS Jaga Laut Merah

Industri yang bergantung pada pasokan bahan mentah atau komponen dari Asia terdampak situasi di Laut Merah.
Militer Jerman (ilustrasi) (EPA-EFE/CLEMENS BILAN)
Militer Jerman (ilustrasi) (EPA-EFE/CLEMENS BILAN)

FRANKFURT – Industri di Jerman mendesak pemerintahnya memberikan dukungan militer untuk mengawal keamanan di Laut Merah. Dengan demikian, kapal-kapal kargo tak diganggu lagi kelompok Houthi saat melintasi Laut Merah.

Mereka menyatakan, gangguan di perairan tersebut memicu rintangan terhadap perdagangan. Bila kondisi ini dibiarkan terlalu lama, dampaknya akan mengganggu perekonomian Eropa juga, termasuk Jerman.

Sejauh ini, Jerman tak ambil bagian dalam pengamanan wilayah selatan Laut Merah dan Teluk Aden yang dipimpin AS. Terdapat sekitar 21 negara tergabung dalam patroli yang disebut dengan operasi Prosperity Guardian.

‘’Mengamankan rute perdagangan maritim bukan hanya kepentingan ekonomi Jerman, ini bagian mendasar dari keamanan nasional,’’ kata Wolfgang Niedermark, anggota Dewan Eksekutif BDI, sebuah organisasi payung industri Jerman, lewat email, Selasa (9/1/2024).

Pemerintah Jerman, kata dia, sekarang harus mengambil tanggung jawab tanpa menunda-nunda waktu lalu. Ambil langkah yang diperlukan bersama negara sekutu lainnya guna melindungi rute laut melalui Terusan Suez yang saat ini terancam oleh Houthi.

Menurut dia, Jerman saat ini merupakan kekuatan ketiga dunia dalam perdagangan, makanya harus aktif mengambil tindakan. Sementara, Kementerian Pertahanan Jerman mengevaluasi soal kemungkinan bergabung dalam patrol gabungan yang dipimpin AS.

Perusahaan besar Jerman, termasuk BASF, Bayer, Siemens, dan Thyssenkrupp bergantung pada mulusnya aliran barang-barang global, termasuk melalui Laut Merah. Kawasan ini menjadi transit sekitar 10 persen barang ekspor impor Jerman.

Berdasarkan data German Shipowners' Association,... (buka halaman 2)

× Image