Home > Mancanegara

Pemimpin Oposisi Korsel Ditikam di Bagian Leher Saat Kunjungi Busan

Terkait penikaman terhadap Lee, Korsel memiliki sejarah kekerasan politik.

Terdapat orang yang terlihat menekan sebuah sapu tangan pada leher Lee yang terluka akibat tikaman pisau. Jin Jeong-hwa, pendukung Lee, yang berada di lokasi menyiarkan langsung kejadian ini. Ia mengatakan, ada lebih dari dua lusin polisi ada di lokasi.

Penikam Lee, dengan cepat diringkus oleh pejabat partai dan polisi. President Yoon Suk Yeol mengecam penikaman terhadap Lee dan memerintahkan adanya perawatan terbaik bagi Lee. ‘’Kekerasan semacam ini tak boleh ditoleransi dalam keadaan apa pun.’’

Lee merupakan mantan gubernur Gyeonggi. Dalam Pilpres 2022, ia kalah tipis dalam pertarungan melawan Yoon, mantan kepala kejaksaan. Lee memimpin kelompok oposisi sejak Agustus 2022. Ia kini dirundung kasus suap.

Ia dituduh melakukan penyuapan dalam proyek pembangunan saat menjabat wali kota Seongnam. Kota ini lokasinya berdekatan dengan Seoul. Namun, Lee menegaskan dia tak melakukan perbuatan tindak pidana tersebut.

Terkait penikaman terhadap Lee, Korsel memiliki sejarah kekerasan politik meski menerapkan aturan ketat mengenai kepemilikan senjata. Ada kehadiran polisi pada kegiatan-kegiatan besar pemimpin politik, tetapi mereka tak melakukan perlindungan keamanan secara dekat.

Pendahulu Lee, Song Young-gil, mengalami serangan pada 2022 saat melakukan kegiatan publik. Seorang penyerang mengayunkan benda tumpul ke kepalanya, menyebabkan luka gores di kepala. Beberapa tahun sebelumnya hal serupa terjadi.

Pada sebuah kegiatan publik tahun 2006, pemimpin oposisi partai konservatif, Park Geun-hye, yang kemudian menjadi presiden Korsel, ditikam dan mengalami luka sayat di wajahnya sehingga membutuhkan operasi.

Ayahnya, Park Chung-hee, yang menjabat presiden selama 16 tahun setelah memegang kekuasaan melalui kudeta militer, ditembak dan mati di tangan kepala intelijennya pada 1979. Bahkan, penyerangan juga pernah terjadi pada diplomat asing.

Dubes AS untuk Korsel, Mark Lippert, pada 2015 mendapatkan serangan saat menghadiri acara publik. Ia mengalami luka sayat pada wajahnya. (reuters/han)

× Image