Houthi Serang Kapal Kargo di Laut Merah, Maersk Tunda Seluruh Pelayaran
‘’Helikopter berhasil menenggelamkan boat Houthi, tak ada personel mereka yang selamat, sedangkan boat keempat berhasil kabur,’’ demikian pernyataan CENTCOM. Kapal Maersk Hangzhou berbendera singapura dengan kapasitas 14 ribu kontainer berlayar dari Singapura.
Menlu Inggris David Cameron, Ahad, dalam pembicaraan melalui telepon meminta Menlu Iran Hossein Amirabdollahian mesti membantu menghentikan serangan Houthi di Laut Merah.
‘’Saya dengan jelas menyatakan Iran juga memiliki tanggung jawab mencegah serangan-serangan itu dan tak memberikan dukungan jangka panjang pada Houthi,’’ kata Cameron dalam pernyataan yang disampaikan di akun X-nya.
Serangan Houthi, jelas dia, mengancam mereka yang tak bersalah dan ekonomi global. Sebab, serangan Houthi pada kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah mengganggu arus perdagangan yang memanfaatkan Terusan Suez.
Serangan Houthi ini merupakan yang terbaru dalam menargetkan kapal-kapal kontainer yang melewati Laut Merah. Langkah yang menunjukkan dukungan mereka terhadap Hamas yang saat ini masih terus menghadapi serangan Israel di Gaza.
Serangan Houthi mengganggu perdagangan dunia, membuat perusahaan-perusahaan pengapalan besar mengambil rute alternatif di sekitar wilayah Afrika daripada ke Terusan Suez yang mesti melewati Laut Merah. Ini menuntut biaya lebih besar.
Laman berita Reuters menggambarkan, rute kapal kargo yang berangkat dari Singapura menuju Rotterdam, Belanda. Jika rute melalui jalur biasa, yaitu menuju Terusan Suez melalui Laut Merah ditempuh dengan 8.500 mil laut selama 26 hari.
Namun, karena ada serangan Houthi di Laut Merah, rute diubah melalui wilayah selatan Afrika. Yang semula lurus dari Singapura ke Rotterdam, ini kemudian memutar dengan 11.800 mil laut dengan menempuh 36 hari perjalanan. (reuters/han)