Keselamatan Muslim Eropa Kian Rentan Akibat Islamofobia
700 laporan
Upaya serangan pembakaran, perlakuan verbal, vandalisme, dan kepala babi yang diletakkan di masjid merupakan di antara 700 laporan insiden Islamofobia di Inggris setelah terjadinya serangan Hamas ke Israel. Demikian, data yang diungkap organisasi Tell Mama.
The French Muslim Council menerima 42 surat aduan berisi ancaman atau penghinaan antara 7 Oktober dan 1 November. Namun, Wakil Presiden The French Muslim Council, Abdallah Zekri, menuturkan aduan itu belum dilaporkan ke pihak berwajib.
Surat aduan tersebut merupakan bagian gelombang surat kebencian dan grafiti rasis di masjid. ‘’Mayoritas Muslim tak mengadukan keluhan saat menjadi korban perlakuan semacam itu. Bahkan, para kepala dewan masjid juga tak menginginkannya,’’ kata Zekri menjelaskan.
Alasannya, tambah dia, mereka tak ingin menghabiskan waktu dua jam atau lebih di kantor polisi untuk menyampaikan pengaduan, yang pada akhirnya diabaikan begitu saja. Di Jerman, polisi sering tak meregistrasi kejahatan Islamofobia karena kurangnya kepedulian mereka.
Misalnya, serangan-serangan ke masjid kadang-kadang diregistrasi dengan kategori sederhana sebagai kerusakan bangunan. Demikian diungkapkan Rima Hanano dari LSM Claim.
‘’Orang yang menjadi korban rasisme seperti Muslim atau mereka yang dipersepsikan sebagai Muslim, seringnya takut menemui aparat karena khawatir justru mendapatkan viktimisasi lagi sebab bisa jadi aparat tak memercayai laporan mereka,’’ kata Hanano.
Juru bicara Pemerintah Inggris menegaskan, harus tak ada toleransi terhadap antisemitisme, anti-Muslim, atau bentuk kebencian lainnya. Ia juga menegaskan, polisi diharapkan bisa melakukan penyelidikan penuh atas serangan-serangan semacam itu.
Secara terpisah, Kementerian Dalam Negeri Jerman menegaskan, menentang semua bentuk kebencian, termasuk Islamofobia secara eksplisit. Mereka melakukan survei tahunan dan membuatnya lebih memahami mengenai rasisme anti-Muslim.
Di Prancis, Mendagri Gerald Darmanin mengakui, bertambahnya sikap anti-Muslim sejak 7 Oktober. Namun, menurut dia, angka resmi pada 2023, trennya turun dengan jumlah 130 insiden hingga 14 November dibandingkan tahun lalu sebanyak 188 insiden. (han/reuters)