Artis-Artis Dunia yang Rela Pertaruhkan Karier demi Palestina
DIPLOMASI REPUBLIKA, NEW YORK – Serangan Israel ke Gaza sebulan terakhir ini memantik empati, termasuk dari artis dunia. Mereka bersikap tegas membela warga Palestina di Gaza meski dengan risiko kehilangan pekerjaan atau menuai kecaman.
Sebab, pembelaan terhadap Palestina dan mengecam Israel terus diasosiasikan sebagai sikap antisemit. Kejadian terbaru paling tidak menimpa Susan Sarandon dan Melissa Barrera, yang harus menanggung akibat karena membela Palestina.
Aktris pemenang piala Oscar, Susan Sarandon dan bintang film ‘Scream’ Melissa Barrera dipecat dari manajemen yang menaunginya setelah berkomentar atas konflik Hamas-Israel, bahkan sejumlah kalangan menganggap mereka antisemit.
Spyglass Media Group, yang memproduksi “Scream VII” mengakui soal keluarnya Barrera dari proses produksi film horor ini. Aktris kelahiran Meksiko itu di Instagram menyebut serangan Israel sebagai genosida dan pembersihan etnis.
‘’Gaza saat ini diperlakukan seperti kamp konsentrasi,’’ katanya seperti dilansir Associated Press, Kamis (23/11/2023).
Spyglass menyatakan tak menoleransi antisemitisme atau kebencian dalam bentuk apa pun, termasuk salah dalam merujuk soal genosida, pembersihan etnis, distorsi mengenai Holocaust atau apa pun yang memicu pernyataan kebencian.
Rabu (22/11/2023) tengah malam, Barrera mem-posting pernyataan di Instagram Stories soal pemecatannya. ’’Saya mengecam antisemitisme dan Islamofobia. Saya mengecam kebencian dan prasangka pada kelompok orang mana pun.’’
Ia meyakini satu kelompok orang bukanlah pemimpin kelompok lainnya dan mestinya tak ada pemerintahan yang kebal kritik. Ia berdoa siang dan malam agar tak ada lagi kematian, kekerasan, dan pada akhirnya tercipta perdamaian.
‘’Saya akan terus berbicara untuk mereka yang paling membutuhkan pembelaan serta mendorong perdamaian dan keselamatan, demi HAM dan kebebasan,’’ kata Barrera menegaskan.
Secara terpisah, juru bicara United Talent Agency menyatakan Sarah Sarandon tak lagi berada di bawah agensi mereka, menyusul komentar Sarandon tentang Israel dan kehadirannya pada unjuk rasa pro-Palestina 17 November lalu.
‘’Saat ini, banyak orang takut menjadi Yahudi dan sekarang merasakan bagaimana menjadi Muslim di negara ini yang sering dikaitkan dengan kekerasan,’’ kata Sarandon seperti diberitakan New York Post.
Dalam laporannya, New York Post menyatakan Sarandon bergabung dalam lautan massa menyerukan “From the river to the sea, Palestine will be free”, slogan yang dianggap antisemit karena mendorong penghapusan Israel.
Padahal, slogan itu menuntut kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel.
Saat berunjuk rasa Sarandon juga menyatakan, ’’Kini terjadi hal mengerikan, orang sengaja dibuat bingung membedakan antara antisemitisme dengan sikap menentang Israel. Saya menentang antisemitisme dan Islamofobia.’’
Saat bergabung dalam aksi massa #March4Palestine di Washington DC, ia membagikan fotonya yang berada di panggung.
Ia menulis, ’’Anda tak harus jadi warga Palestina untuk peduli atas yang terjadi di Gaza. Saya bersama Palestina. Tak seorang pun merdeka hingga semua orang dapat kemerdekaan.’’ Demikian diberitakan Hindustan Times pada 22 November.
Selain itu, ada pula aktor... (ke halaman selanjutnya)