Kelas Virtual Budaya dan Bahasa Indonesia di Peru
Diplomasi.Republika.co.id, LIMA--KBRI Lima di Peru membuka kelas budaya dan bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA), Senin (28/3/2022).
Masyarakat Peru dan Bolivia cukup antusias mengikuti kelas bahasa Indonesia yang diadakan secara virtual ini. Terbukti, dalam kurun waktu satu minggu sejak dibukanya pendaftaran, sebanyak 436 orang telah mendaftar untuk Kelas BIPA Semester I Tahun Ajaran 2022.
KBRI Lima membuka empat kelas yang terdiri atas dua kelas untuk tingkat pemula (A1 - sebanyak 353 peserta, dua orang berasal dari Bolivia) dan satu kelas untuk tingkat lanjutan (A2 - 65 peserta) dan satu kelas untuk percakapan (A3 - 16 peserta).
Kelas BIPA Semester I Tahun 2022 akan berlangsung dalam 24 kali pertemuan. Dari empat tenaga pengajar kelas BIPA, dua di antaranya adalah warga negara Peru. Keduanya merupakan alumni Beasiswa Darmasiswa dan Kelas BIPA yang diselenggarakan sebelumnya oleh KBRI Lima.
Duta Besar RI untuk Peru dan Bolivia, Marina Estella Anwar Bey, mengatakan, bahasa merupakan salah satu cara untuk memahami masyarakat dan budaya suatu bangsa. "Bahasa merupakan elemen penting untuk menyatukan masyarakat dan memberikan identitas diri suatu bangsa," tuturnya, seperti dikutip Kemlu.go.id, Jumat (1/4/2022).
Selain Bahasa Indonesia, menurut dia, para pengajar juga akan memperkenalkan budaya Indonesia. "Seperti tarian, masakan khas Indonesia, destinasi pariwisata, dan adat istiadat lainnya," kata Marina.
Dia mengatakan, KBRI Lima bersama staf pengajar bahasa Indonesia telah merancang kegiatan untuk memperkenalkan Indonesia. Marina pun mencontohkan, kelas masak dan penampilan seni budaya Indonesia. "Ini untuk menumbuhkan citra positif Indonesia di negara akreditasi," katanya.
Pelaksanaan Kelas BIPA mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Lima. Dua pejabat dari Kantor Pemerintah Kota Lima turut hadir di acara pembukaan. Keduanya menyampaikan dukungan bagi pelaksanaan kelas BIPA yang kembali diadakan oleh KBRI Lima.
Sejak 2019, Pemerintah Kota Lima berkolaborasi dengan KBRI Lima dalam berbagai kegiatan promosi Indonesia. Biasanya promosi mengenai Indonesia dilaksanakan di sekolah, universitas, ataupun langsung kepada masyarakat. Selain itu, Indonesia diperkenalkan melalui kelas tutorial memasak santapan khasnya, penampilan tarian tradisional, dan pertunjukan alat musik angklung.
Sebelum pandemi, kelas BIPA di KBRI Lima diadakan secara tatap muka. Namun, sejak 2020 karena pandemi, kelas pun dilakukan secara virtual atau daring. Buku ajar yang digunakan adalah Buku Standar Bahasa Indonesia bagi Penutur Bahasa Asing, yang diterbitkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (rin)