Home > Serba Indonesia

Ukur Kemampuan Bahasa Indonesia Lewat UKBI

UKBI terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui tingkat kemahiran berbahasa Indonesianya.
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (kemdikbud.go.id)
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (kemdikbud.go.id)

Diplomasi.republika.co.id—Cara agar termotivasi untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah mengetahui kemampuannya dahulu. Apakah berbahasa Indonesianya sudah terkategori istimewa, unggul, madya, semenjana, atau malah marginal?

Bahasa Indonesia memang mudah karena setiap hari dipraktikkan. Nah, kini saatnya kemampuan berbahasa Indonesianya diujikan.

Layaknya tes kemampuan bahasa asing, seperti TOEFL dan IELTS (bahasa Inggris), TOPIK (bahasa Korea), DELE dan CELU (bahasa Spanyol), atau TestDaF dan DSH (bahasa Jerman), bahasa Indonesia juga punya UKBI.

UKBI singkatan dari uji kemahiran berbahasa Indonesia. Penyelenggaranya adalah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristi.

Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengatakan bahwa UKBI memiliki penilaian yang valid terhadap kompetensi berbahasa seseorang. “UKBI itu betul-betul memiliki validitas yang tinggi, menguji keterampilan dan kemahiran berbahasa seseorang sesuai dengan karakter dirinya, sesuai dengan kompetensinya,” katanya dalam acara ‘Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa’ lewat media virtual, Selasa (1/3/2022).

Sejak resmi diluncurkan, menurut Aminudin, peserta UKBI dalam setahun sudah lebih dari 150.000 peserta. Para pesertanya, antara lain, berasal dari kalangan dunia pendidikan dan kementerian ataupun lembaga yang telah menggunakan UKBI sebagai alat uji kompetensi.

Manfaat positif UKBI dirasakan oleh Nahdiana, kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta. Dia menyampaikan pemanfaatan UKBI di lingkungan kerjanya. “UKBI menjadi sangat penting untuk mengevaluasi kemampuan berbahasa, sekaligus memotivasi pendidik dan peserta didik untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga mereka terhindar dari kesalahan persepsi akibat kesalahan berbahasa,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala SMPN 2 Papua, Imelda, mengungkapkan harapannya setelah menggunakan UKBI Adaptif Merdeka di sekolah yang dipimpinnya. “Harapan saya, Badan Bahasa secara rutin menyelenggarakan sosialisasi penggunaan UKBI di berbagai sekolah, agar semakin banyak pelajar yang terukur kemahiran berbahasanya,” katanya.

UKBI terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui tingkat kemahiran berbahasa Indonesianya. Jadi, UKBI tidak hanya ditujukan untuk warga negara asing (WNA), tetapi juga warga negara Indonesia (WNI).

Materi UKBI meliputi 4+1 instrumen. Empat materi menguji kemahiran berbahasa, yakni berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Satu lagi adalah mengujikan kaidah bahasa Indonesia. Sebelum tes, dapat dicoba dulu nih simulasinya.

Informasi lebih lanjut, ada pada laman UKBI Adaptif Merdeka di https://ukbi.kemdikbud.go.id/. (rin)

× Image