PARIS--Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano tahun 2024 kembali digelar. Penghargaan yang diadakan sejak 1997 ini diberikan kepada seseorang, organisasi, atau lembaga yang telah memberikan kontribusi luar biasa terhadap pembelaan dan/atau promosi kebebasan pers di mana saja meskipun menghadapi intimidasi, ancaman, bahkan nyawa sebagai taruhan.

Mengutip laman UNESCO pada Selasa (16/1/2024), nama penghargaan diambil dari nama seorang jurnalis Kolombia, Guillermo Cano Isaza. Pada 17 Desember 1986, Isaza dibunuh di depan kantor surat kabarnya, El Espectador, di Bogotá, Kolombia.

Penghargaan tersebut diinisiasi Dewan Eksekutif UNESCO. Secara resmi, penghargaan akan diberikan dalam rangka Hari Kebebasan Pers Sedunia, tanggal 3 Mei.

UNESCO mengundang negara-negara anggota untuk mencalonkan penerima Penghargaan Guillermo Cano 2024, melalui konsultasi dengan Komisi Nasional masing-masing negara, serta organisasi non-pemerintah profesional, baik internasional maupun regional di bidang jurnalisme dan kebebasan pers.

Bagaimana cara pengiriman nominasinya?

Formulir nominasi harus diserahkan dalam bahasa Inggris atau Prancis, paling lambat tanggal 15 Februari 2024 melalui pos ke:

Secretariat of the UNESCO/Guillermo Cano World Press Freedom Prize

Freedom of Expression and Safety of Journalists Section

UNESCO

7, Place de Fontenoy

75352 Paris cedex 07, France

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: unesco-cano-prize@unesco.org

Tahun lalu, tiga jurnalis perempuan Iran yang dipenjara dianugerahi Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano 2023. Mereka adalah Niloofar Hamedi, Elaheh Mohammadi, dan Narges Mohammadi. Penghargaan tersebut diberikan kepada ketiganya berdasarkan rekomendasi dari Juri Internasional, yang terdiri atas para profesional media. Upacara penghargaan pun berlangsung di New York, AS. (zed)