Home > Bisnis

Houthi Merajalela di Laut Merah, Biaya Kargo Naik Lebih dari Dua Kali Lipat

Penyebabnya, 30 persen kargo yang tiba di Pantai Timur AS melewati Terusan Suez.
Bendera Palestina dan Yaman berkibar di dek kapal kargo Galaxy Leader, yang disita oleh Houthi di lepas pantai pelabuhan Al-Salif di Laut Merah di provinsi Hodeidah, Yaman, Selasa (5/12/2023). (EPA-EFE/YAHYA ARHAB)
Bendera Palestina dan Yaman berkibar di dek kapal kargo Galaxy Leader, yang disita oleh Houthi di lepas pantai pelabuhan Al-Salif di Laut Merah di provinsi Hodeidah, Yaman, Selasa (5/12/2023). (EPA-EFE/YAHYA ARHAB)

LOS ANGELES – Biaya pengapalan kargo mengalami kenaikan drastis setelah terjadi serangan rudal di Laut Merah. Akhir pekan lalu, kelompok Houthi yang berbasis di Yaman menembakkan rudal dan mengerahkan empat kapal kecil menargetkan kapal Maersk Hangzhou.

Ini menyebabkan perusahaan kargo, Maersk menunda seluruh pengapalan melalui Laut Merah. Houthi, yang memperoleh dukungan Iran, melakukan serangan terhadap kapal yang melintasi Laut Merah sejak November, sebagai wujud dukungan perjuangan Hamas di Gaza.

Langkah Houthi membuat kapal-kapal pengangkut kargo mengubah rute menuju Tanjung Harapan, Afrika. Perubahan rute ini membuat perjalanan lebih panjang dan lama. Tentu juga membuat biaya yang harus dikeluarkan lebih besar.

Terusan Suez di Mesir selama ini menghubungkan Laut Merah ke Laut Mediterania, yang merupakan jalur tercepat untuk mengapalkan minyak, makanan, dan barang-barang konsumen dari wilayah Asia dan Timur Tengah ke Eropa.

Sepertiga pengapalan dunia melalui jalur ini, termasuk membawa kargo berisi mainan, sepatu tenis, furnitur, dan makanan beku. Serangan Houthi telah membuat pengiriman tertunda. Perusahaan terimbas di antaranya Walmart, Amazon, dan IKEA.

Lalu, seberapa kenaikan biaya pengapalan akibat aksi Houthi di Laut Merah?

(buka halaman 2)

× Image