Pesan-Pesan Duka di Kain Kafan Warga Gaza
DIPLOMASI REPUBLIKA, GAZA – Tak hanya air mata. Pesan-pesan duka warga Gaza torehkan di kain kafan yang membalut jasad orang-orang tercinta yang menjadi korban serangan membabi-buta militer Israel. Sudah 21 ribu warga sipil yang menjadi korban akibat serangan Israel dalam 12 pekan.
‘’Hidupku, mataku, jiwaku,’’ demikian tulisan yang seorang suami tuliskan di kain kafan yang membungkus tubuh kaku istrinya. Seorang anak laki-laki yang berduka atas kematian ibunya, juga menuliskan pesan duka pada kain kafan ibunya, ’’Ibuku dan segalanya.’’
Melewati 12 pekan serangan, sehelai kain kafan menjadi simbol duka lara atas kematian warga sipil Gaza. Dan hanya kain kafan yang stoknya tetap melimpah dibandingkan kebutuhan pokok lain yang diperlukan warga Gaza, seperti makanan, air, dan obat-obatan yang kini langka.
Diakui, tak semua kain kafan membalut jasad orang-orang yang mereka cintai. Dalam kondisi kacau akibat perang, ada pula yang digunakan untuk jenazah yang belum teridentifikasi identitasnya. Dalam beberapa kasus tertulis di kain kafan itu ‘’perempuan atau laki-laki tak dikenal.’’
Maka itu, demi memudahkan identifikasi oleh keluarganya di kemudian hari, sebelum pemakaman maka petugas berwenang memfoto jenazah itu. Informasi lainnya yang dicantumkan adalah tanggal dan tempat serangan yang menyebabkan orang tersebut meninggal dunia.
Jika konflik terus bereskalasi, diperkirakan pasokan kain kafan yang disumbangkan oleh negara-negara Arab atau lembaga amal bisa memenuhi kebutuhan. Namun, kesulitannya adalah membawa jenazah-jenazah korban serangan Israel itu karena kurangnya transportasi.
Terkadang ada ketimpangan pasokan kafan di antara area tertentu dari area lainnya. ‘’Tantangannya banyak. Kami kekurangan pisau dan gunting untuk memotong kain kafan,’’ kata Mohammed Abu Mussa, relawan pemakaman, seperti dilansir Reuters, Sabtu (30/12/2023).
Ia menambahkan, ada blokade dan tak banyak barang di Gaza yang menyebabkan pisau, gunting, dan kapas susah ditemukan. Banyak orang, kata dia, meninggal yang membuat kadang-kadang sumbangan kafan tak mencukupi.
Mau tak mau, saat kondisi itu terjadi relawan akan... (buka halaman 2)