Hapus Pengaruh Rusia, untuk Pertama Kalinya Ukraina Natalan 25 Desember
DIPLOMASI REPUBLIKA, KIEV – Warga Ukraina tahun ini untuk pertama kalinya merayakan Natal pada 25 Desember. Ini bagian dari upaya Ukraina melepaskan pengaruh Rusia. Perubahan ini ditetapkan melalui aturan yang ditandatangani Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Juli lalu.
Tahun-tahun sebelumnya, Ukraina merayakan Natal seperti yang dirayakan umat Kristen Rusia, yakni 7 Januari. Kebijakan Zelenskyy ini ingin mencerminkan keresahan atas 22 bulan invasi Rusia terhadap Ukraina dan menegaskan identitas nasional mereka.
‘’Ini peristiwa yang bersejarah,’’ ujar Yevhen Konyk (44 tahun), pegawai negeri yang mengikuti perayaan tradisional Natal di sebuah museum dengan ruang terbuka di Kiev. ‘’Kita perlu melangkah maju bukan hanya dengan dunia, melainkan tradisi negara kita.’’
Banyak warga Ukraina yang merayakan dengan antusias Natal seperti yang dirayakan negara-negara Eropa Barat lainnya.
Oksana Poviakel, direktur Pyrohiv Museum of Folk Architecture and Life of Ukraine, tempat Natal 25 Desember dirayakan, menegaskan merayakan Natal pada 25 desember merupakan faktor penting lainnya atas identifikasi diri warga Ukraina.
‘’Kami memisahkan diri dari negara tetangga yang saat ini mencoba menghancurkan negara kami, membunuh rakyat kami, dan menghancurkan rumah serta membakar tanah kami,’’ kata Poviakel menegaskan.
Asia Landarenko (63) menuturkan, dirinya berdoa setiap hari untuk anak laki-lakinya yang kini bertugas di militer. ‘’Perang memengaruhi segalanya, termasuk mood. Perayaan Natal sesungguhnya setelah kemenangan yang kami raih,’’ ujarnya.
Namun, jelas dia, karena juru selamat telah lahir maka itu menjadi kemenangan bagi dirinya dan rakyat Ukraina.
Warga Ukraina menganut Kristen Ortodoks, tetapi keyakinan ini terbagi ke dalam dua gereja. Salah satunya memiliki afiliasi dengan Gereja Ortodoks Rusia. The Orthodox Church of Ukraine tidak mengakui otoritas gereja Rusia.
Menurut laman berita Aljazirah, mereka kemudian memperoleh pengakuan penuh dari otoritas tertinggi ortodoks, yaitu Ecumenical Patriarch of Constantinople pada 2019.
The Ukrainian Orthodox Church, cabang dari gereja Rusia, pada 2022 menyusul invasi Rusia ke Ukraina, memutuskan keterikatan dengan Moskow dan menjadi otonom. Namun, mereka tetap merayakan Natal seperti gereja Rusia pada 7 Januari. (ap/reuters/han)