Home > Mancanegara

Biden: Dukungan Global Anjlok, Netanyahu Harus Berubah

Biden menyebut, Israel kehilangan dukungan global karena pengeboman yang tanpa perhitungan.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden   (Jacquelyn Martin, Pool/AP)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (Jacquelyn Martin, Pool/AP)

DIPLOMASI REPUBLIKA, WASHINGTON, DC – Pernyataan mengejutkan datang dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Selasa (12/12/2023). Ia mengatakan, Israel kehilangan dukungan global karena pengeboman yang “tanpa perhitungan”. Menurutnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus berubah.

"Keamanan Israel dapat mengandalkan Amerika Serikat, namun saat ini ada lebih banyak lagi pihak lain. Ada Uni Eropa, Eropa, dan sebagian besar wilayah dunia Namun, kini Israel mulai kehilangan dukungan karena melakukan pengeboman yang tanpa perhitungan,” ujar Biden yang dikutip Reuters, Rabu.

Pernyataan Biden ini disampaikan di hadapan para donor kampanye agar ia kembali menang dalam pemilihan presiden AS 2024. Ini adalah kritik Biden paling pedas sepanjang perang Israel-Hamas yang meletup sejak 7 Oktober silam. Sikap ini juga kontras dibandingkan awal konflik, saat Biden menunjukkan dukungan kepada Netanyahu.

Pernyataan Biden ini seakan memberi bocoran perbincangannya dengan Netanyahu. Laporan Reuters menyebutkan, saat itu Netanyahu menohok Biden dengan mengingatkan peran AS dalam perang dunia II, “Kalian mengebom Jerman habis-habisan, menjatuhkan bom atom, dan banyak warga sipil yang tewas.”

Saat itu Biden menjawab,”Yeah, itulah sebabnya semua aturan dan lembaga yang ada saat ini dibentuk setelah Perang Dunia II agar semua itu tidak terjadi lagi. Jangan membuat kesalahan seperti yang kami lakukan dalam 9/11. Tidak ada alasan mengapa AS harus berperang di Afghanistan.”

Namun, laporan Associated Press menyebutkan, dalam forum donor kampanye itu Biden kembali menegaskan dukungan kepada Israel. Menurutnya, "Komitmen AS kepada Israel tak tergoyahkan,"

Biden dijadwalkan akan bertemu dengan warga AS yang sempat ditawan Hamas. Pertemuan akan digelar di Gedung Putih, Rabu waktu setempat. Para tawanan itu dibebaskan melalui negosiasi AS dan Hamas yang dimediasi Qatar dan Mesir.

Menurut Reuters, laporan resmi Gaza menyebutkan, serangan menyebabkan 18 warga gugur dan 50 ribu orang cedera, Serangan itu juga menciptakan krisis kemanusiaan di wilayah seluas 360 kilometer, yang terjepit oleh blokade Israel dan Mesir. Sementara Associated Press menyatakan, serangan Hamas ke wilayah Israel menewaskan 1.200 warga Israel. (ost)

× Image