Tanaman Obat 'Yew Himalaya' Berusia 1.000 Tahun Ditemukan, Khasiatnya Enggak Sembarangan
DIPLOMASI REPUBLIKA, KUNMING--Pohon yew Himalaya tergolong tanaman yang terancam punah. Pohon dari famili Taxaceae ini memiliki sejarah dalam sistem pengobatan tradisional. Tanaman tersebut mendapat perhatian karena daun dan kulit batangnya ditemukan sebagai sumber utama taxol, obat antikanker.
Baru-baru ini sebuah pohon yew Himalaya liar, yang diyakini berusia lebih dari 1.000 tahun, ditemukan di Provinsi Yunnan, Cina barat daya, menurut laporan otoritas setempat.
"Pohon hidup tersebut terletak di kawasan Fengqing cagar alam Sungai Lancang di Kota Lincang. Tingginya sekitar 12 meter dan diameter batang 1,32 meter," kata Shi Songlin, profesor di Universitas Teknologi Chengdu, seperti dikutip Xinhua, Ahad (5/11/2023).
Menurut Shi, pohon yew Himalaya tumbuh lambat di alam liar dan kemampuan regenerasinya buruk. "Ini pertama kalinya saya menemukan yew Himalaya liar dengan diameter sebesar itu,” kata Shi.
Pohon ini telah memecahkan rekor diameter batang dan usia yew Himalaya liar di Fengqing. "Sangat penting untuk mempelajari asal usul spesies dan lingkungan hidup serta memperkuat perlindungan kawasan tersebut," kata Shi menambahkan.
Saat ini, lebih dari 1.000 pohon yew Himalaya liar telah tercatat di Fengqing, dengan wilayah sebaran sekitar 8.000 mu (sekitar 533,33 hektare). Sebagian besar tumbuh di ketinggian antara 2.500 meter dan 3.000 meter di atas permukaan laut, menurut biro pengelolaan dan perlindungan Fengqing di wilayah cagar alam Fengqing.
Yew Himalaya adalah tanaman liar nasional kelas satu yang dilindungi di Cina. Saat ini diklasifikasikan sebagai tanaman terancam punah pada Daftar Merah Spesies Terancam Punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Yew Himalaya atau Taxus wallichiana adalah spesies yew yang berasal dari Himalaya dan sebagian Asia Tenggara. Spesies ini memiliki beragam kegunaan dalam pengobatan tradisional.
Menurut jurnal di National Library of Medicine (2014), masyarakat adat yang tinggal di sekitar hutan memiliki banyak kearifan tradisional dalam pemanfaatan tanaman. Tanaman obat Himalaya merupakan unsur penting dalam sistem pengobatan alternatif, seperti Amchi, Ayurveda, Han Cina, Unani, dan sistem pengobatan tradisional lainnya yang lazim di wilayah ini.
Seperti di India, pohon ini ditemukan pada ketinggian antara 1.800 meter dan 3.300 meter di atas permukaan laut. Penduduk asli memanfaatkannya untuk mengobati flu biasa, batuk, demam, dan nyeri.
Buahnya biasa dimakan oleh binatang liar, seperti beruang hitam dan lutung. Tidak hanya untuk pengobatan, masyarakat setempat juga memanfaatkan kayunya untuk pembuatan lemari, furnitur, tiang, dan patung dekoratif lainnya. (zed)