Home > Mancanegara

Aksi Demonstrasi Bela Palestina di Stasiun London Liverpool Street

Aksi protes tersebut juga mempertemukan anggota berbagai kelompok aktivis.
Palestina memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis, (26/10/2023). (AP /Mohammed Dahman)
Palestina memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis, (26/10/2023). (AP /Mohammed Dahman)

DIPLOMASI REPUBLIKA, LONDON--Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata dan mengatakan bahwa hal itu berarti “penyerahan” kepada Hamas. Padahal, aksi unjuk rasa agar Israel segera melakukan gencatan senjata terus meningkat di banyak negara. Salah satunya di Inggris.

Lebih dari 500 pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di stasiun London Liverpool Street pada Selasa (31/10/2023). Para demonstran memenuhi stasiun. Mereka duduk sambil mengibarkan bendera Palestina.

Kelompok feminis Sisters Uncut tampaknya menjadi pendorong di balik aksi tersebut, seperti yang ditunjukkan oleh postingan media sosial mereka di platform seperti X. Sisters Uncut, yang dikenal karena aktivisme mereka dalam berbagai isu keadilan sosial, mengatakan bahwa "ratusan penumpang bergabung" dalam aksi massa, yang mereka klaim telah "menutup" stasiun tersebut.

Namun, Network Rail membantah klaim tersebut, dengan menyatakan bahwa stasiun tetap buka tanpa gangguan operasional.

Aksi protes tersebut juga mempertemukan anggota berbagai kelompok aktivis, seperti Gerakan Pemuda Palestina dan Jaringan Anti-Zionis Yahudi Internasional.

Organisasi-organisasi tersebut juga menyuarakan seruan untuk mengakhiri dukungan internasional terhadap tindakan Israel di Palestina dan segera melakukan gencatan senjata.

Nyanyian dan slogan bergema di seluruh stasiun, dengan kalimat, seperti “Palestina akan merdeka” dan “gencatan senjata sekarang!”.

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza. Jumlah korban akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di sana terus meningkat.

“Para korban termasuk 3.542 anak-anak dan 2.187 perempuan, sementara 21.543 orang lainnya terluka,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra pada konferensi pers di Kota Gaza, seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu (1/11/2023). (zed)

× Image