Edukasi Daur Ulang Sampah dalam Program Membangun Kampung Hijau Ramah Anak
DIPLOMASI REPUBLIKA, BANDUNG-- Persoalan sampah sering kali menjadi tidak ada habisnya untuk dibahas, khususnya sampah plastik. Untuk itu, diperlukan solusi agar sampah plastik lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis. Salah satunya kegiatan daur ulang sampah plastik yang dilaksanakan di Desa Cikole, Bandung, Jawa Barat.
Para perempuan di Desa Cikole diberikan pelatihan membuat kerajinan tangan dari sampah plastik pada Ahad (3/9/2023). Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari pengembangan program 'Membangun Kampung Hijau Ramah Anak'.
Para peserta 'craft' daur ulang sampah terdiri atas warga yang berasal dari RT6 dan RT7 RW 6 Gang Anggrek, Cikole. Sebanyak 20 orang mengikuti pelatihan yang dipandu oleh Ani Maryani dan Dewi Yulianti, yang merupakan pengrajin barang bekas dan praktisi pengelola sampah berpengalaman. Mereka berbagi pengetahuan tentang cara mengubah barang-barang bekas menjadi karya seni yang berharga, seperti kerajinan dari botol plastik, kertas bekas, bungkus saset, dan bahan lainnya.
Selain diajari membuat prakarya daur ulang, peserta juga dibekali pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah di sekitarnya. Mereka pun antusias dalam mempelajari cara menciptakan kerajinan tangan dari barang-barang bekas.
Tujuan pelatihan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendaur ulang dan mengurangi sampah plastik. "Sekaligus memberikan keterampilan baru dalam bidang kerajinan tangan," demikian pernyataan tertulis, seperti dikutip pada Rabu (6/9/2023).
Sebelum pelatihan craft dari daur ulang sampah, kegiatan didahului dengan Focus Group Discussion (FGD) tentang permasalahan pengembangan Kampung Ramah Anak. Para peserta pun dapat berdiskusi dan berbagi gagasan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi anak-anak di kampung mereka.
Sebagai bagian dari program, kegiatan ini bertujuan untuk menggerakkan masyarakat setempat agar peduli terhadap lingkungan. Dengan begitu, mereka dapat membantu dalam menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah sampah. Selain itu, juga untuk meningkatkan kualitas kehidupan anak-anak di Desa Cikole.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian pengembangan Kampung Ramah Anak, yang diselenggarakan Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Desa Cikole ini adalah desa binaan prodi tersebut sejak tahun 2020.
"Kegiatan membuat pelatihan craft ini sebagai bagian dari upaya menjadikan Cikole lingkungan yang bersih dan hijau, dimulai dengan pemilihan sampah dan memanfaatkan sampah-sampah plastik menjadi bernilai ekonomis," kata Kepala Prodi Psikologi UPI, Sri Maslihah.
Dia pun berharap dengan adanya pelatihan dan diskusi ini, kampung tersebut dapat menjadi contoh yang inspiratif bagi kampung-kampung lainnya. "Terutama dalam menjaga kebersihan dan keselamatan lingkungan serta kesejahteraan anak-anak," katanya. (rin)