Tradisi Pengulasan Golok Ciomas Asal Banten
DIPLOMASI REPUBLIKA -- Banten memiliki keragaman tradisi dan budaya yang harus dirawat dan dilestarikan. Satu di antaranya, Pengulasan Golok Ciomas, yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi.
Tradisi Pengulasan Golok Ciomas digelar di Kampung Cihujan, Desa Lebak, Kabupaten Serang, Rabu (27/9/2023). Pihak penyelenggaranya adalah Padepokan Godam Denok bersama puluhan Peguron serta warga.
Diperkirakan, lebih dari 1.500 golok Ciomas diulas dengan Godam Denok oleh Pewaris Golok Ciomas, Ki Duhari. Pengulasan dilakukan bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi, 12 Rabiul Awal 1445 Hijriyah mulai pukul 00.00 WIB, atau pada Kamis (28/9/2023).
Rangkaian Pengulasan Golok Ciomas dibuka dengan pembacaan marhaban bersama alim ulama dan tokoh masyarakat setempat. Dilanjutkan dengan santap malam dan penampilan rampak, silat tunggal putra dan silat tunggal putri dari Peguron Padepokan Godam Denok. Rangkaian Pengulasan Golok Ciomas yang diawali dengan pentas seni tersebut menjadi upaya untuk terus merawat tradisi yang dimiliki Banten.
Ketua Padepokan Godam Denok, Abahroji, mengatakan Golok Ciomas adalah salah satu objek kebudayaan yang dimiliki Banten yang harus terus dilestarikan dan dijaga.
Menurut Abahroji, Golok Ciomas memiliki banyak cerita heroik dan historis yang bisa diwarisi semangatnya hingga saat ini. "Yang terpenting adalah nilai-nilai perjuangan para pendahulu bagaimana mereka berjuang mempertahankan marwah bangsa dengan menggunakan golok Ciomas ini," katanya, seperti diberitakan Republika.
Pengulasan dihadiri oleh Pembina Padepokan Godam Denok, yakni Kiai Haji Embay Mulya Syarief dan sejumlah pejabat, antara lain, dari jajaran Pemprov Banten, Kejaksaan Tinggi Banten, dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam ritual Pengulasan Golok tersebut, ada penyerahan Golok Ciomas oleh pewaris Godam Denok, Ki Duhari. Rangkaian acara diakhiri dengan doa penutup dan nasihat yang diberikan oleh Kiai Haji Embay Mulya Syarief. (rin)