Tradisi Wiwitan Sebelum Awali Panen Padi
DIPLOMASI REPUBLIKA -- Setiap musim panen padi tiba, beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi, tak terkecuali di wilayah Jawa Tengah. Masyarakat setempat yang berprofesi sebagai petani menjalankan Tradisi Wiwitan Panen Padi sebagai wujud syukur.
Kata 'wiwitan' mengambil istilah Jawa, yakni 'wiwit' atau 'awal' atau 'mula'. Para petani meyakini wiwitan menjadi ritual sebelum memulai panen raya padi. Biasanya ritual ini diadakan di tengah lahan persawahan dan dihadiri masyarakat sekitar. Dalam praktiknya, ada pengambilan padi pertama yang diakhiri dengan makan nasi wiwit bersama.
Berdasarkan penelitian Wahyuni ( 2018), tahapan melakukan Wiwitan meliputi penentuan hari, mojoki, persiapan makanan, membawa aneka makanan dan gunungan hasil panen padi menuju area persawahan, membuat tempat sesaji, pembacaan doa, pembagian makanan, umbul-umbul, dan pemotongan padi.
Walaupun sudah mulai jarang dan sesekali dilaksanakan, tradisi wiwitan masih dapat ditemukan di beberapa daerah Jawa Tengah, seperti Klaten dan Bantul.
Tahun 2023 ini, masyarakat yang masih melaksanakan tradisi tersebut bersyukur atas hasil panen padi dan harga jual yang baik meskipun tahun ini, wilayah Indonesia dilanda El Nino, yang memengaruhi hasil tanam.
Selain sebagai tanda rasa syukur, keberadaan tradisi ini menjadi ajang untuk memupuk gotong royong dan kebersamaan di antara masyarakat. Mereka saling membantu dalam mempersiapkan tradisi dan melakukan doa bersama. (rin)