PM Kishida Diserang, Kepala Keamanan Asyik Nikmati Nasi Belut
DIPLOMASI REPUBLIKA, TOKYO – Apa yang dilakukan kepala keamanan Jepang saat Perdana Menteri Fumio Kishida diserang dua pekan lalu? Ia ternyata asyik menikmati nasi belut (unagi) saat memperoleh informasi Kishida mendapatkan serangan bom pipa. Beruntung, Kishida selamat.
Koichi Tani, ketua Komisi Keamanan Publik Nasional di kabinet Kishida dalam rapat partai penguasa, Liberal Democratic Party (LDP), Selasa (25/4/2023) mengungkapkan, ia mendapati menu makanan lezat di hadapannya saat teleponnya bordering.
Menurut Tani, ia dikasih tahu ada menu enak unagi (nasi belut).Ia benar-benar mendatangi tempat yang dimaksud. Belum lama saya menikmati sajian itu, ada telepon dari Kepolisian Nasional melaporkan sesuatu dilemparkan ke arah perdana menteri di Wakayama.
‘’Namun saya benar-benar menikmati dan menuntaskan menyantap nasi belut saya,’’ kata Tani kepada para anggota parlemen dari partai berkuasa, seperti dilansir laman berita Associated Press, Rabu (26/4/2023).
Kala serangan terhadap Kishida terjadi, Tani berada di Shimanto, barat laut Prefektur Kochi. Jaraknya sekitar 250 km Wakayama. Seorang pria melakukan serangan dengan melempar alat peledak ke arah Kisihima ketika ia berkampanya di Wakayama. Ia selamat, pelaku ditangkap.
Serangan pada Kishida terjadi kurang dari setahun setelah mantan perdana menteri Shinzo Abe meninggal karena ditembak saat berkampanye. Sejumlah kritik mengemuka, sistem keamanan Jepang banyaknya celahnya.
Maka, banyak ahli mempertanyakan pihak keamanan Jepang tak mengambil pelajaran dari serangan terhadap Abe. Beruntung, setelah serangan Kishida masih bisa selamat. Dan pernyataan Tani yang asyik menikmati nasi belut saat Kishida diserang melahirkan banyak kritik.
Parlemen dan media sosial juga ramai membahas mengenai keamanan public Jepang. Apalagi dalam waktu dekat Jepang menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi negara G7, yakni 19-21 Mei di Hiroshima. Sejumlah anggota parlemen oposisi mendesak pemecatan Tani.
‘’Sebagai ketua Komisi Keamanan Publik Nasional, Tani kurang peka atas hal yang urgen,’’ ujar Jun Azumi, anggota parlemen dari oposisi, Democratic Party.’’Bukankah ini merugikan bagi perdana menteri memiliki orang yang bertanggung jawab pada keamanan seperti itu?
Namun Kishida memiliki pandangan berbeda. Ia menyatakan, Tani mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan ia ingin Tani tetap menduduki jabatannya itu. Kepala Sekretariat Kabinet Hirokazu Matsuno juga membela Tani.
Menurut dia, ketua keamanan publik, berada di Kochi sebagai menteri pencegahan bencana, mampu menjalankan tugasnya dan memberikan instruksi memadai kepada jajarannya untuk merespons serangan terhadap Kishida di Wakayama.
‘’Saya jug menghubungi Menteri Tani dan sekali lagi menegaskan kepadanya agar bertugas dengan baik,’’ ujar Matsuno. Pada Rabu (26/4/2023), Tani menuturkan kepada reporter, ia mengulas belut sebagai makanan lokal enak di daerah yang dikunjunginya.
‘’Sayangnya, saya kurang bagus bersikap saat memberikan pernyataan singkat saat itu. Ini mungkin kemudian yang membuat salah paham banyak orang. Saya harus menangani hal ini dengan serius,’’ kata Tani menegaskan.
Kian dekatnya KTT negara G7, jelas dia, penting untuk melindungi keamanan publik Jepang. Ia berjanji bersikap waspada. Pekan lalu, Kishida menyatakan ke jurnalis media asing, Jepang akan meningkatkan keamanan sebelum KTT G7 berlangsung. n (ap/fer)