Sambut Hari Batik, Museum di Latvia Gelar Batik Workshop
DIPLOMASI REPUBLIKA, RIGA -- Art Musem Riga Bourse di Riga, Latvia, menggelar Batik Workshop, 1-2 Oktober, untuk menyambut Hari Batik yang dirayakan setiap 2 Oktober. Acara ini adalah hasil kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Stockholm bekerja sama dengan Batik House Indonesia
Lokakarya melukis batik yang bertempat di museum ternama di Latvia ini telah diikuti oleh kurang lebih 70 pecinta seni dan kebudayaan warga Latvia. Sebagian besar di antara mereka baru pertama kali mengenali batik Indonesia dan mempraktikkkan melukis batik. Kegiatan berlangsung di Schaar & Caviezel Cellars, Art Museum Riga Bourse.
“Bagi kami, batik lebih dari suatu bentuk budaya atau seni. Batik adalah evolusi budaya. Sebab seni membatik adalah cara kami menghargai masa lalu, dan juga cara untuk mengapresiasi dan berinovasi di masa depan,” kata Duta Besar RI untuk Latvia yang berkedudukan di Swedia, Kamapradipta Isnomo, dalam keterangan tertulis yang diterima Diplomasi Republika, Ahad (2/10/2022).
“Ini adalah bagian dari soft diplomacy Indonesia untuk promosi batik Indonesia sebagai warisan budaya tak benda UNESCO kepada publik di Latvia," katanya menambahkan.
Menurut Dubes Kamapradipta, gaung itu diperkuat dengan menyelenggarakan Batik Workshop di Art Musem Riga Bourse. Museum ini adalah museum tertua dan ternama di Latvia, sehingga dinilai sebagai keputusan tempat dengan menjadikannya lokasi Batik Workshop. Art Museum Riga Bourse memiliki sejumlah benda seni dan kebudayaan Indonesia, di antaranya dua lukisan karya Raden Saleh.
“Kami merasa terhormat dipilih sebagai mitra untuk perayaan Hari Batik Nasional oleh KBRI. Workshop ini terasa spesial, karena berlangsung di area Dome Square yang termasuk ke dalam UNESCO World Heritage Sites, dan tema workshop sendiri, Batik, merupakan UNESCO Intangible Cultural Heritage for Humanity,” ujar Dr Daiga Upeniece, Direktur Art Museum Riga Bourse, seraya menunjukkan batik yang dibuatnya 10 tahun yang lalu. “Saya menghabiskan waktu enam jam untuk membuat batik ini,” lanjutnya.
Workshop menghadirkan Venny Alamsyah dari Batik House Indonesia sebagai pemberi materi. Kegiatan dihadiri kurang lebih 70 peserta yang terbagi ke dalam empat sesi dalam dua hari.
Indonesia dan Latvia menjalin hubungan diplomatik sejak 1993. Salah satu dari tiga negeri Baltik ini merupakan salah satu negara anggota Uni Eropa di wilayah Eropa Timur.
Latvia dengan penduduk dua juta orang, merupakan mitra dagang dan sumber turis terbesar Indonesia dari wilayah Baltik. Bali dan Yogyakarta sangat dikenal di Latvia dan merupakan destinasi impian untuk dikunjungi dan berlibur warga Latvia.
Belajar membatik
Kamilla memasuki ruangan lokakarya dengan malu-malu, ditemani ibunya, Katrina. Gadis kecil berumur lima tahun tersebut lantas memilih kain bergambar kupu-kupu sebagai media gambarnya.
Kemudian, Rena, pelajar dari Porto, Portugal yang sedang berkarya wisata di Riga, datang bersama guru dan teman-temannya. ”Maaf, semoga kami belum terlambat. Tadi kami tersasar ke museum yang berbeda,” ujarnya.
Satu-per satu para peserta berdatangan hingga seluruh ruangan workshop terisi penuh. Bau malam (lilin) yang dipanaskan menyeruak ke seluruh ruangan. Beberapa peserta menunjukkan rasa keingintahuannya, mengamati detail-detail canting dengan seksama. Mereka tampak menerka, akan sesulit apa menggambar tiga kuntum bunga, atau seekor kupu-kupu dengan canting batik dan malam.
“Workshop ini menarik, terutama untuk mempelajari teknik baru, karena saya juga belajar tentang tekstil di sekolah, dan hasil [batik yang digambar] nya juga sangat cantik,” ujar Rena.
Masyarakat Riga yang hadir pada workshop terdiri dari berbagai latar belakang, baik mahasiswa asing yang sedang berkuliah di Riga, pelajar Sekolah Menengah Seni, seniman, pekerja dan anak-anak yang memiliki ketertarikan dengan seni lukis. Para peserta tidak hanya berasal dari Kota Riga, tetapi juga wisatawan yang sedang berlibur ke kota tersebut seperti dari Portugal dan Republik Ceska
“Saya menyukai workshop ini, karena pada dasarnya saya menyukai berbagai cara dan teknik yang berbeda dalam menggambar. Hari ini saya pun datang bersama ibu saya, yang juga hobi melukis,” ujar Esther, pelajar desain grafis pada sekolah menengah seni di Riga.
Para peserta tampak antusias membatik pada media kain 30 x 15 cm, yang sebelumnya telah digambar berbagai motif bunga dan kupu-kupu. Mereka lantas menambahkan motif yang mereka sukai di media gambar.
”Saya senang ada workshop ini, dan saya tertarik untuk ikut, kalau workshop serupa diadakan lagi tahun depan,” ujar Paula, pelajar sekolah menengah di Latvia.
”Saya suka teknik gambar pada kain batik ini dan kagum dengan detail kompleks pada kain batik tulis. Ini mengingatkan saya pada budaya saya yang juga memiliki berbagai teknik pembuatan tekstil, melukis kain, dan menenun,” ujar Gabriella, mahasiswi S2 asal Peru yang berkuliah DI Riga Technical University.
”Workshop ini lebih dari yang saya harapkan. Teknik membatik ini sangat menarik bagi saya, sesorang art enthusiast dan memiliki minat khusus pada seni lukis dengan berbagai media, ” ujar Irina, property manager di Kota Riga. (yen)