Indonesia: ASEAN Bukanlah Pemain Pasif
DIPLOMASI REPUBLIKA, STOCKHOLM -- Indonesia menyatakan, ASEAN bukanlah pemain pasif di kancah internasional. Hal ini disampaikan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Swedia Kamapradipta Isnomo dalam resepsi ASEAN Day, Jumat (23/9/2022).
“ASEAN bukanlah pemain pasif di kancah internasional dan senantiasa berkolaborasi untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional dan global,” ujar Dubes Kamapradipta dalam sambutannya yang diterima Diplomasi Republika, Sabtu (24/9/2022).
Lebih lanjut, Dubes Kamapradipta menggarisbawahi keterlibatan aktif ASEAN didasari oleh keyakinan bahwa tidak ada pertumbuhan kolektif yang akan bertahan tanpa didukung perdamaian dan stabilitas. Menurutnya, kolaborasi adalah kunci untuk bergerak maju bersama.
Dentingan piano lagu-lagu daerah ASEAN dan Swedia mengalun merdu menyambut kedatangan para tamu. Suasana ramah tamah dan keakraban mewarnai resepsi ASEAN Day ke-55 kali ini.
Dubes Kamapradipta Isnomo, menjadi tuan rumah resepsi dalam kapasitasnya sebagai ketua ASEAN Committee in Stockholm (ACS) saat ini. Resepsi dihadiri oleh dua tamu kehormatan, Wakil Ketua Kedua Riksdag (Parlemen Swedia) Lotta Johnsson Fornarve dan Kepala Departemen Wilayah Asia dan Pasifik, Kementerian Luar Negeri Swedia, Niklas Kvarnström.
Resepsi ASEAN Day tahun ini merayakan dua momentum, yaitu peringatan 55 tahun berdirinya ASEAN dan peringatan 45 tahun hubungan mitra wicara ASEAN – UE. Tahun depan juga menjadi momentum tersendiri untuk meningkatkan kolaborasi dalam kerangka regional dan bilateral. Indonesia akan memegang keketuaan ASEAN sepanjang 2023, sementara Swedia akan menjadi Presiden pada Council of the EU pada paruh pertama 2023.
Periode keketuaan regional di masing-masing kawasan memberikan peluang untuk memperluas dan memperdalam kerja sama dalam konteks ASEAN-Swedia maupun ASEAN – UE. Kerja sama itu meliputi ranah teknologi, digitalisasi, keberlanjutan, dan pendidikan, termasuk triple helix collaboration.
"Swedia adalah pendukung kuat bagi eratnya hubungan ASEAN dan UE, dan sangat menyenangkan untuk kita dapat mencapai kemitraan strategis setelah diskusi dalam waktu yang cukup lama," kata Kvarnström saat memberikan sambutan.
Kvarnström juga mengangkat peringatan 45 tahun hubungan mitra wicara ASEAN – UE. Dwedia, katanya, menyambut baik KTT ASEAN-UE pada akhir tahun ini. Sementara penandatanganan dua Perjanjian Kemitraan dan Kerja Sama baru, masing-masing antara UE berikut negara-negara anggotanya dengan Malaysia dan Thailand menjadi bagian dari rencana penyelenggaraan pertemuan.
Sedangkan Fornarve dalam sambutannya mengapresiasi kerja sama yang telah berlangsung lama antara ASEAN dan Swedia, termasuk kerja sama antarparlemen antara UE dan ASEAN. Pihaknya juga juga mengangkat peluang ekonomi dan investasi di kawasan tersebut.
"Pengusaha Swedia sangat menghargai iklim dan peluang bisnis di negara-negara ASEAN. Lebih dari 600 perusahaan Swedia telah beroperasi di negara-negara [anggota] Asosiasi," kata Fornarve.
Sajian khas negara ASEAN pun disajikan dalam Resepsi ASEAN Day kali ini. Hindangan itu antara lain Nasi Goreng Nusantara, Fried Spring Rolls, Potato Curry Puff, Ube Puto Cheese, Fried Fish Cake, dan Dried Beef with Sesame. Resepsi juga dihadiri oleh para dubes dan diplomat dari kedutaan besar negara-negara ASEAN di Stockholm, yaitu Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, serta para duta Besar dari negara-negara mitra wicara, dialog sektoral, dan pembangunan ASEAN. (yen)