Koridor RI dan China: Two Countries Twin Park
DIPLOMASI REPUBLIKA, BEIJING -- Wakil Gubernur Eksekutif Provinsi Fujian Guo Ningning dan Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun sepakat mendorong kerja sama dalam koridor Two Countries Twin Park. Koridor itu diharapkan dapat semakin berkontribusi pada kerja sama ekonomi Indonesia dan China.
Hal ini disampaikan saat keduanya memberikan pidato kunci dalam forum Indonesia-China Two Countries Twin Parks (TCTP) Promotion Conference, Kamis (9/9/2022). Forum itu digelar di sela acara The 22nd China International Fair for Investment & Trade" (CIFIT) di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, pada 8 – 11 September.
“Two Countries Twin Parks merupakan salah satu proyek prioritas nasional di bawah sinergi Global Maritime Fulctrum/Poros Maritim dan Belt and Road Initiative (BRI) yang bertujuan untuk mendorong secara cepat perdagangan dan investasi kedua negara,” ujar Dubes Djauhari, dalam keterangan tertulis yang diterima Diplomasi Republika, Senin (12/9).
"Lihatlah perkembangan yang sangat pesat pada Indonesia dan China sejak 20 tahun yang lalu hingga saat ini dan bayangkan perkembangan keduanya 20 tahun lagi!" tambah Dubes Djauhari.
“Dengan kerja keras dan sinergi positif antara keduanya, Indonesia dan Tiongkok, secara khusus Provinsi Fujian, pasti akan menjadi kekuatan ekonomi besar yang memberikan pengaruh di tingkat global dan regional. Oleh sebab itu, saya akan terus mendorong kerja sama dan sinergi keduanya”.
CIFIT adalah kegiatan promosi investasi dan perdagangan tahunan yang mempertemukan pelaku bisnis dari China dan internasional dalam berbagai bentuk kegiatan mulai pameran dagang hingga forum bisnis.
Pada penyelenggaraan tahun ini, CIFIT mengambil tema "Global Development: Sharing Digital Opportunities and Investing in a Green Future" dan dibuka resmi oleh Zhang Chunxian, Wakil Ketua, Standing Committee, NPC China.
Dalam pidatonya Zhang menekankan bahwa pembangunan China akan membawa banyak peluang baru bagi seluruh negara di dunia dan memberikan momentum baru ke dalam perekonomian global.
Dalam konteks kerja sama ekonomi bilateral, China adalah mitra dagang terbesar dan salah satu investor utama di Indonesia. Di bidang perdagangan, Kepabeanan China mencatat total perdagangan keduanya pada 2021 mencapai 123,4 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 58.4 persen y-o-y. Sedangkan pada periode Januari-Juli 2022, total perdagangan keduanya mencapai 82,2 miliar dolar AS atau naik 29,1 persen y-o-y.
Sementara itu, China adalah investor terbesar ketiga pada 2021 dengan realisasi investasi sebesar 3,2 miliar dolar AS. Sedangkan pada periode Januari-Juni 2022, China naik menjadi investor terbesar kedua di Indonesia dengan total realisasi 3,6 miliar dolar AS. Hong Kong pada peringkat ketiga dengan nilai investasi 2,9 miliar dolar AS.
Peran Provinsi Fujian
Sementara itu di Forum TCTP Wakil Gubernur Provinsi Fujian, Guo Ningning menyatakan bahwa Provinsi Fujian merupakan provinsi penting dalam perkembangan hubungan Indonesia dan China. Guo menyampaikan, perkembangan hubungan Fujian dan Indonesia terutama di bawah proyek TCTP telah mendapatkan perhatian penuh baik dari pemerintah provinsi maupun pusat. Maka berbagai upaya promosi dan peraturan daerah yang mendukung perkembangan proyek ini akan terus dilakukan.
Acara ini dihadiri oleh tidak kurang dari 500 peserta yang terdiri dari Konjen Guangzhou Ben Perkasa, Tim Ekonomi KBRI Beijing dan KJRI Guangzhou, pejabat Pemerintah Pusat Beijing dan Pemerintah Provinsi Fujian serta Pemerintah Kota Xiamen, pengusaha China dan media. Pengusaha Indonesia mengikuti acara ini secara daring.
Paparan lain juga disampaikan Kementerian Perdagangan China dan China Chamber of Commerce. Hadir pula serta perwakilan yang terlibat dalam proyek Two Countries Twin Parks antara lain Yuanhong Industrial Park dari pihak China dan Taman Industri Bintan, Aviarna, serta Batang dari pihak Indonesia.
Peserta juga menyaksikan penandatanganan kerja sama investasi yang dilakukan oleh Yuanhong Investment Zone Management Committee dan Beijing Paul Investment Group Co., Ltd. Nilai investasi ini sebesar 10 miliar yuan (kurang lebih 1,4 miliar dolar AS) untuk pengembangan industri makanan sehat dalam proyek Two Countries Twin Parks Indonesia-China.
Kerja sama lainnya adalah investasi antara Fuzhou Deyou Information Technology Co., Ltd. dan mitra Indonesia PT. Multi Indonesia Ekspansi. Kedua sepakatan untuk pengembangan e-commerce dan cross border trade senilai 20 juta dolar AS.
Hadir pula Xu Yong Dong, ketua TopWe, yaitu firma hukum China yang menerjemahkan Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) ke dalam Bahasa Mandarin. Xu memaparkan kelebihan dan pentingnya UUCK yang memberikan payung hukum bagi pelaku usaha dalam menjalin hubungan bisnis dengan Indonesia. Mr. Ia menyampaikan akan terus berkoordinasi dengan Perwakilan RI di China dalam mempromosikan UUCK untuk menarik minat pebisnis China untuk berinvestasi di Indonesia. (yen)