Pengusaha Rusia Janjikan 1 Juta Dolar AS untuk Tangkap Putin
DIPLOMASI REPUBLIKA, WASHINGTON -- "Wanted: Dead or Alive. Vladimir Putin for Mass Murder"
Itulah iklan yang dibuat Alex Konanykhin di media sosial. Pengusaha asal Rusia ini kini berbasis di Amerika Serikat (AS). Ia menawarkan imbalan 1 juta dolar AS --sekitar Ro 14 miliar-- untuk kepala Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia juga mendesak militer Rusia memproses Putin secara hukum, demi keadilan.
Seruan Konanykhin ini terkait pada invasi yang dilakukan Rusia atas Ukraina. Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah menolak proposal Rusia yang meminta NATO tidak akan menerima Ukraina sebagai anggotanya.
Putin juga meminta NATO menarik kekuatannya dari anggotanya di Eropa Timur. Putin menilai keanggotaan NATO yang terus meluas hingga ke Eropa Timur menjadi ancaman bagi Rusia. Penolakan NATO menjadi alasan Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
"Putin bukan presiden Rusia. Ia berkuasa karena operasi khusus dengan cara meledakkan apartemen di Rusia. Lalu melanggar konstitusi dengan menghapus pemilihan umum yang bebas dan membunuh lawan politiknya," tulis Konanykhin di media sosial yang dikutip the Independent, Jumat (4/3/2022).
Ia kemudian menuliskan, "Sebagai etnis Rusia dan warga Rusia, saya merasa ini kewajiban moral untuk memfasilitasi dan denazifikasi Rusia."
Facebook kemudian menghapus unggahan Konanykhin. Kepada the Independent, Konanykhin mengaku imbalan yang ditawarkannya bukan untuk mendorong orang membunuh Putin. Konanykhin berdalih, ia hanya ingin pemimpin Rusia itu diadili.
"Saya tidak menawarkan imbalan untuk membunuhnya. Itu ilegal," katanya.
Siapakah Konanykhin?
Konanykhin memiliki urusan kelam dengan Pemerintah Rusia. The Jerusalem Post menyebutkan, pada usia 25 tahun, ia sudah memimpin lebih dari 100 perusahaan.
Ia dan istrinya meninggalkan Rusia pada 1992. Tujuh tahun kemudian, ia mendapat suaka politik di Amerika Serikat.
Status suaka ini sempat dicabut pada 2004, namun dipulihkan pada 2007. Kini Konanykhin adalah pemegang kewarganegaraan ganda dan tercatat sebagai warga negara Italia, Rusia, dan Argetina.
Pria kelahiran 1966 ini pengusaha sukses. Ia mendirikan sejumlah perusahaan termasuk KMGi Group dan TransparentBusiness. (yen)