11 Museum Indonesia Tawarkan Tur Virtual
Diplomasi.republika.co.id--Selama pagebluk Covid-19, beberapa museum di Indonesia tutup sementara. Kabar baiknya, museum tersebut dapat dikunjungi secara virtual. Beberapa museum itu pun menawarkan tur virtual untuk memamerkan koleksi sekaligus memberikan pengalaman baru bagi pengunjung. Berikut ini daftar museum yang dapat diakses dari mana saja, asalkan ada jaringan internet.
1. Museum Nasional Republik Indonesia
Museum ini juga disebut Museum Gajah. Lokasinya berada di seberang kawasan Monumen Nasional (Monas). Ahli botani asal Belanda, Jacob Cornelis Matthieu Radermacher, mendirikannya pada 1778.
Museum Gajah menyimpan banyak benda sejarah. Apalagi, kini ada perluasan gedungnya. Bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah, arkeologi, etnografi, dan geografi akan dimanjakan dengan pengetahuan masa lalu di museum ini.
Beragam kegiatan untuk publik selain layanan tur museum, seperti kursus tari tradisional, belajar gamelan, nonton teater, membatik, dan 'night at the museum' sering diselenggarakan. Sayangnya, kegiatan dan program tersebut hanya dapat diikuti jika berkunjung langsung ke sana.
Coba dulu saja untuk menikmati tur virtual yang bisa diakses di https://museumnasional.iheritage-virtual.id/public/
Alamat: Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 10110
2. Museum Istiqlal dan Bayt Al-Quran
Walaupun namanya seperti nama masjid kebanggaan Indonesia, bukan berarti museum ini berada dalam satu kawasan dengan Masjid Istiqlal. Museum yang berada di Taman Mini Indonesia ini hadir sebagai hasil Festival Istiqlal I dan II. Lokasinya berdekatan dengan Bayt Al-Quran.
Perbedaannya, Museum Istiqlal memamerkan hasil kebudayaan dari peradaban Islam di Indonesia. Informasi mengenai masjid di Indonesia, koleksi tekstil, seni rupa, koleksi naskah, dan sejarah perkembangan Islam di nusantara tersaji di museum ini.
Sedangkan Bayt Al-Quran memamerkan beragam seni mushaf. Mushaf merupakan bagian naskah Al-Quran yang bertulis tangan. Mushaf Wonosobo, mushaf Jakarta, mushaf Sundawi, mushaf Braille, mushaf at- Tin, dan sebagainya dapat ditemukan di sana. Bahkan, ada mushaf terbesar juga.
Tur virtual dapat diakses di https://bqmi.iheritage.id/
Alamat: Gedung Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah Pintu I, Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810
3. Museum Maritim Indonesia
Sebagai negara kepulauan, Indonesia terkenal dengan kekayaan maritim. Sejarah panjang kemaritiman Indonesia dapat ditelusuri di Museum Maritim.
Museum ini menyimpan berbagai benda bersejarah yang terkait dengan dunia pelayaran dan perdagangan di laut. Ada koleksi kapal atau perahu, lukisan, senjata, batu prasasti (padrao), dan lain-lain. Melalui tur virtualnya, kisah sejarah pun dikemas dengan menarik.
Museum Maritim tentu berbeda dengan Museum Bahari. Museum Bahari banyak menyimpan koleksi yang terkait dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia.
Agar tidak tertukar dengan museum yang lokasinya di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa, di bawah ini alamat Museum Maritim dan tur virtualnya.
Tur virtual di https://maritimemuseum.id/
Alamat: Jl. Raya Pelabuhan No.9, Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 14310
4. Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti
"Setiap Presiden ingin berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya." Semua terpahat di batu besar yang ditandatangani (mantan) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Rangkaian kata tersebut menyambut tatkala membuka https://museumkepresidenan.iheritage-virtual.id/ untuk tur virtual pada Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Lokasi museumnya ada di dalam Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Museum ini menampilkan kisah sejarah pemerintahan para presiden Indonesia.
Sejumlah barang pribadi milik para presiden, seperti foto, buku, lukisan, benda seni, catatan-catatan, dan lain-lain terdapat di museum ini. Jadi penasaran kan dengan koleksinya.
Jika ingin berkunjung langsung ke museum ini, ada syarat dan aturannya. Sebelumnya, perlu ada surat permohonan, yang dikirim lewat surat elektronik (e-mail) setidaknya tujuh hari sebelum hari-H kunjungan.
Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No.1, RT.04/RW.01, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16122
5. Museum Konperensi Asia Afrika
Namanya Museum Konperensi Asia Afrika (KAA), ya penulisan namanya memang seperti itu. Di Museum KAA ada apa saja?
Ada ruang-ruang untuk memamerkan sejumlah koleksi yang terkait dengan berbagai peristiwa penting, terutama Konferensi Asia Afrika. Dari mulai kamera Leica, vinyl record, mesin tik jadul, kursi rotan, hingga dokumen-dokumen penting ada di sana.
Museum ini berada di Gedung Merdeka. Gedung bergaya art deco ini berada di pusat kota, dekat Masjid Agung Bandung, Alun-alun, Jalan Braga, Hotel Savoy Homann, dan Pasar Baru.
Gedung bersejarah ini pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada 1955. KAA ini juga menghasilkan Dasasila Bandung. Isi Dasasila masih ada yang hapal eh hafal?
Yuk, tur virtual di https://museumkaa.iheritage.id/public/
Alamat: Jl. Asia Afrika No.65, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40111
Berikutnya, ada enam museum yang juga memiliki layanan tur secara virtual. (bersambung). (rin)