Indonesia Berada di Ring of Fire, BMKG Perlu Early Warning System Lebih Kuat
DIPLOMASI REPUBLIKA, ABU DHABI-- Indonesia berada di Ring of Fire atau Cincin Api, jalur sepanjang Samudra Pasifik yang umumnya ditandai dengan banyaknya gunung berapi aktif dan seringnya gempa bumi. Berbagai risiko kebakaran dan rawan smong (tsunami) menyebabkan perlunya peran BMKG untuk Early Warning System yang lebih kuat, salah satunya dengan melakukan sinergi dengan pihak lain.
Oleh karena itu, pada Rabu (29/11/2023), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama di Bidang Meteorologi dan Geofisika dengan Pusat Nasional Meteorologi (National Center of Meteorology, NCM) Persatuan Emirat Arab (PEA).
Secara resmi, penandatanganan tersebut dilakukan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dan Dirjen NCM, H.E. Abdulla Al Mandous, yang bertempat di kantor NCM Abu Dhabi. Kerja sama yang akan dijalin, di antaranya berkaitan dengan early warning system, modifikasi cuaca, pengembangan sumber daya manusia (SDM), serta konsultasi untuk layanan komersial terkait meteorologi dan geofisika.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan selain posisi Indonesia yang rawan bencana karena berada di Ring Fire, kondisi alam Indonesia yang berbeda-beda di setiap wilayah juga memiliki berbagai tantangan sendiri pada segi sosial ekonomi. "Kerja sama dengan berbagai pihak termasuk NCM PEA merupakan salah satu langkah bagi BMKG untuk lebih menguatkan peran tersebut melalui berbagi pengalaman, peningkatan kapasitas SDM, dan berbagai kolaborasi di bidang meteorologi dan geofisika, yang diwujudkan melalui penandatanganan MoU," katanya dilansir laman Kemenlu, Sabtu (2/12/2023).
Dubes RI untuk PEA, Husin Bagis, menyatakan dengan penandatanganan MoU di bidang Kilmatologi dan Geofisika, area kerja sama baru antara Indonesia dan PEA telah dibuka untuk saling bertukar pengalaman dan keahlian. "Penandatanganan MoU ini juga mengambil momentum COP28 yang diselenggarakan di PEA, baik BMKG maupun NCM merupakan pihak yang juga mendukung atau terlibat untuk isu climate change dan sustainability," katanya.
Sejak Agustus 2023, MoU kerja sama di Bidang Meteorologi dan Geofisika telah dibahas oleh kedua belah pihak. Pelaksanaan MoU ini terkait dengan momentum COP28 yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI. (zed)