Home > Serba Indonesia

Kuliner Betawi Hasil Akulturasi Budaya Apa Saja?

Salah satu jenis peninggalan Betawi-Belanda yang tersohor adalah semur jengkol.
Aneka Kuliner Betawi (dok. Resto Satoo Hotel Shangri-la/Republika)
Aneka Kuliner Betawi (dok. Resto Satoo Hotel Shangri-la/Republika)

DIPLOMASI REPUBLIKA--Sebagai etnis, Betawi terbentuk dari beragam proses akulturasi budaya, misalnya Melayu, Sunda, Bugis, hingga Jawa. Sedikit demi sedikit budaya Betawi membentuk jati dirinya sendiri, bukan hanya pada kesenian, melainkan juga kulinernya.

Masyarakat Betawi mampu mengolah dan menciptakan resep yang unik dari bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitarnya. Misalkan hidangan dari bunga durian, melinjo, dan mengkudu. Karakteristik dari masakan Betawi adalah metode pengolahan. Umumnya, masakan Betawi harus ditumis sampai wangi.

Seperti dikutip dari buku Kuliner Khas Betawi (2012), penggunaan serai, daun salam, dan bawang merah menjadi bumbu andalan untuk masakan di dapur Betawi. Pengaruh akulturasi budaya asing turut membuat kuliner khas Betawi menjadi kaya, baik ragam maupun rasanya.

Budaya asing yang memengaruhi kuliner Betawi, yaitu:

1. Cina

2. Arab

3. Portugis

4. Belanda

5. India

Pengaruh Cina dapat ditemukan pada penggunaan tahu dan bihun dalam hidangan khas Betawi, seperti soto mi, ketoprak, pecel bihun, dan toge goreng. Sedangkan pengaruh Arab tampak dalam penggunaan bumbu rempah, antara lain jintan, kapulaga, kayu manis, wijen, dan minyak samin. Contoh jenis makanan Arab dalam sajian dapur Betawi, yaitu sambal cipri, soto tangkar, sayur bebanci, lapis benggala, nasi kebuli, nasi goreng kambing, dan nasi bukhari.

Sementara itu, ciri pengaruh Portugis terletak pada bumbu yang dibakar. Contoh masakannya adalah pindang serani, yang bumbu-bumbunya dibakar terlebih dahulu. Pengaruh Belanda pada kuliner Betawi adalah pada penggunaan bahan makanan khas Barat, seperti susu, keju, margarin, dan makaroni. Salah satu jenis peninggalan Betawi-Belanda yang tersohor adalah semur jengkol. Kata 'semur' berasal dari bahasa Belanda, 'smoor' yang berarti dimasak dengan api kecil dalam jangka waktu tertentu.

Konon pengaruh India dibawa oleh para pedagang. Mereka yang datang dari gujarat India membawa serta pedagang dari Kerala, yang terkenal sebagai juru masak andal. Melalui merekalah, kari dan martabak diperkenalkan dengan menggunakan rempah-rempah khas Indonesia. Selain itu, mereka juga memperkenalkan penggunaan santan dalam masakan, yang kemudian memengaruhi hidangan, yang terkenal seantero Jakarta dan sekitarnya, yakni nasi uduk. (rin)

× Image