Home > Kabar Diplomasi

Pusat Studi Diplomasi Santri akan Didirikan di Jawa Timur

Pusat studi diplomasi tersebut dapat memberikan kemampuan mahasiswa HI untuk belajar diplomasi secara Islam dan tidak hanya belajar diplomasi secara umum dari literatur negara-negara barat.
Universitas Jember (ilustrasi) (Republika)
Universitas Jember (ilustrasi) (Republika)

DIPLOMASI REPUBLIKA, JEMBER--Kabar menarik bagi para santri, mahasiswa-mahasiswi, ataupun mereka yang tertarik dengan isu-isu internasional dan relasi, komunikasi, juga interaksi yang terjalin antarnegara di berbagai bidang. Pendirian pusat studi diplomasi di kampus sedang digagas oleh pihak Kementerian Luar Negeri bersama FISIP Universitas Jember (Unej), Jumat (17/11/2023). Rencananya, pusat studi ini untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa program studi Hubungan Internasional dan santri di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Pihak Kemenlu sudah berkomunikasi dengan Rektorat Unej terkait dengan rencana mendirikan pusat studi diplomasi santri atau pusat studi diplomasi Islam di Unej, tetapi nama pastinya masih belum ditentukan," kata Dosen HI Unej, Honest Dody Molasy, yang dikutip pada Ahad (19/11/2023).

Menurut dia, ide pusat studi diplomasi tersebut tercetus karena banyaknya santri dan pesantren yang berada di Kabupaten Jember, sehingga diharapkan bisa menumbuhkan ilmu diplomasi kepada mereka.

"Selain itu, bisa juga memberdayakan potensi yang bisa menjadi keunggulan dan kekuatan diplomasi di Indonesia, sehingga Unej yang memiliki program studi Hubungan Internasional bisa dimanfaatkan dengan optimal," tuturnya.

Dia mengatakan, rencana pendirian pusat studi diplomasi tersebut mendapat dukungan dari Kemenlu dan Badan Pengembangan Jaringan Internasional di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Insya Allah pada Desember nanti, kami akan menggelar kegiatan seminar untuk meluncurkan pusat studi diplomasi santri di Kampus Unej. Mudah-mudahan nanti bisa berjalan lancar," katanya.

Dijelaskannya bahwa pusat studi diplomasi tersebut dapat memberikan kemampuan mahasiswa HI untuk belajar diplomasi secara Islam, jadi tidak hanya belajar diplomasi secara umum dari literatur negara-negara Barat.

"Kemerdekaan Indonesia itu sebenarnya juga karena dukungan diplomasi santri, dengan beberapa kiai berkumpul dan memengaruhi keputusan politik, termasuk memengaruhi opini publik negara-negara Islam dalam Konferensi Meja Bundar," ujarnya.

Ia berharap dengan pusat studi diplomasi tersebut bisa berdampak positif bagi kampus dan pesantren yang jumlahnya cukup banyak di Kabupaten Jember karena para santri bisa belajar berdiplomasi. (zed/ant)

× Image