Home > Kabar Diplomasi

Bela Gaza, Penyair Rupi Kaur Tolak Undangan Gedung Putih untuk Rayakan Diwali

Festival ini merupakan perayaan yang biasanya dilakukan pemeluk Hindu, Sikh, dan Jain seluruh dunia.
Penyair Rupi Kaur (dok. pinterest)
Penyair Rupi Kaur (dok. pinterest)

DIPLOMASI REPUBLIKA, WASHINGTON – Penyair Kanada kelahiran India, Rupi Kaur, menolak undangan Gedung Putih dalam perayaan Diwali, yang dihadiri Wakil Presiden AS Kamala Harris. Ia memutuskan tak menghadiri jamuan makan pada Rabu (8/11/2023) malam waktu setempat.

Putusan Kaur untuk tak hadir di Gedung Putih, terkait dukungan yang tak henti pemerintahan Presiden Joe Biden pada Israel dan pengeboman terhadap Gaza yang telah menyebabkan kematian 10 ribu warga di sana.

‘’Saya menolak undangan apa pun dari institusi yang mendukung diberlakukannya hukuman kolektif terhadap warga sipil, yang 50 persennya adalah anak-anak,’’ kata Kaur dalam pernyataannya yang di-posting di media sosial, seperti dilansir Aljazirah, Rabu (8/11/2023).

Diwali yang dikenal juga sebagai Festival Cahaya merayakan tentang keadilan serta cahaya atas kegelapan. Festival ini merupakan perayaan yang biasanya dilakukan pemeluk Hindu, Sikh, dan Jain seluruh dunia, ditandai dengan cahaya, warna, tarian, dan musik.

Kaur pun membahas cukup panjang mengenai Diwali ini di akun X-nya. ’’Diwali adalah perayaan mengenai kebenaran di atas kekeliruan dan pengetahuan atas pengabaian. Saat ini, cerminannya adalah memperjuangkan kebebasan atas penindasan.’’

Ia meminta para follower-nya di akun X bergabung bersamanya untuk menentang terus berlangsungnya serangan Israel terhadap Gaza. Ia mendorong komunitasnya di Asia Selatan bersama-sama meminta pertanggungjawaban pemerintahan Joe Biden.

‘’Kita tidak dapat tetap berdiam diri atau setuju saya dengan apa yang terjadi. Ini akan mengakibatkan ongkos tinggi bagi kehidupan manusia,’’ ujar Kaur. Ini terkait dengan hingga 10 ribu warga Gaza yang kini kehilangan nyawa karena serangan Israel.

Saat aksi sebuah pemerintahan mengabaikan soal kemanusiaan di mana pun di dunia ini, jelas dia, maka secara moral menuntut semua orang menyerukan keadilan. Jangan takut berdiri bersama dunia dan desak gencatan senjata kemanusiaan.

‘’Banyak suara yang akan mendukung ketika Anda berbicara. Mari kita tanda tangani petisi, ikut berunjuk rasa, boikot. Serukan hentikan genosida,’’ kata Kaur.

Wakil Presiden Kamala Haris yang juga keturunan India, menjadi tuan rumah perayaan Diwali terbesar yang pernah dilakukan Gedung Putih di rumahnya tahun lalu. Saat itu, setidaknya ada 200 tamu hadir, termasuk sosok-sosok penting dari komunitas warga Asia Selatan.

Dalam pernyataannya tahun lalu di perayaan Diwali, Biden menegaskan kemenangan cahaya atas kegelapan dalam sejarah Amerika, khususnya yang dialami oleh komunitas-komunitas minoritas di AS. (fer/ap/reuters)

× Image