Home > Mancanegara

Muslim AS: Tak Ada Gencatan Senjata di Gaza, tak Ada Suara Buat Biden di Pilpres 2024

Sekitar 70 persen Muslim Amerika, disebut memberikan dukungan kepada Biden pada Pemilu 2020.
Presiden AS, Joe Biden, Senin (23/10/2023) (VOA)
Presiden AS, Joe Biden, Senin (23/10/2023) (VOA)

DIPLOMASI REPUBLIKA, WASHINGTON – Muslim Amerika dan aktivitas Partai Demokrat mengambil sikap tegas terhadap Presiden Joe Biden. Mereka akan memobilisasi jutaan pemilih Muslim menghentikan donasi dan tak memberikan suara untuk Biden pada Pilpres 2024.

Kecuali, Biden segera mendorong gencatan senjata di Gaza. The National Muslim Democratic Council memberikan tenggat kepada Biden menggunakan pengaruhnya untuk mendorong gencatan senjata hingga Selasa (31/10/2023) pukul 17.00 waktu setempat.

The National Muslim Democratic Council yang juga berisi pimpinan Partai Demokrat dari negara bagian yang menjadi wilayah pertarungan sengit dengan Republik, seperti Michigan, Ohio, dan Pennyslvania menyeru Biden memakai pengaruhnya agar ada gencatan senjata.

Mantan anggota House Representative, jaksa umum Minnesota, dan Muslim pertama yang terpilih sebagai anggota Kongres Keith Ellison dan anggota House of Representative yang berasal dari Indiana merupakan pendiri The National Muslim Democratic Council.

Otoritas medis di Gaza, Senin (30/10/2023) menyatakan 8.306 orang termasuk 3.457 anak meninggal dunia dalam serangan udara dan darat selama tiga pekan ke Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan menolak usulan apa pun gencatan senjata.

Juru bicara keamanan nasional AS, John Kirby, menyatakan, "Hamas satu-satunya yang akan merasakan dampaknya.’’

Dalam surat terbuka mereka berjudul "2023 Ceasefire Ultimatum," para pemimpin Muslim berjanji memobilisasi pemilih Muslim menghentikan endorsement, dukungan, atau suara bagi kandidat mana pun yang mendorong serangan Israel terhadap warga Palestina.

‘’Dukungan tanpa syarat pemerintahan Anda, pendanaan dan pasokan senjata berlebihan berperan besar dalam kekerasan yang menyebabkan banyak korban warga sipil dan menggerus kepercayaan pemilih yang mempercayakan suaranya pada Anda,’’ demikian isi surat itu.

Surat tersebut merupakan sinyal kemarahan terbaru dan rasa frustrasi komunitas Arab dan Muslim AS, atas kegagalan Biden mengecam serangan Israel terhadap Gaza setelah Hamas melakukan serangan pada 7 Oktober lalu.

Anggota House of Representative Rashida Tlaib, warga AS keturunan Palestina dari Michigan, menyampaikan sikapnya melalui media sosial X terhadap kebijakan Biden yang ia anggap mendukung genosida Israel di Palestina. ‘’Jangan berharap suara kami di 2024.’’

Basim Elkarra, direktur eksekutif Sacramento Valley Council on American-Islamic Relations (CAIR) menyatakan, suara Muslim krusial bagi Biden pada Pilpres 2024. Biden berharap bisa terpilih kembali dan menjalani periode kedua pemerintahan.

Ia mengingatkan, 16 electoral votes di Michigan dimenangkan Demokrat pada 2020, tetapi dengan margin tipis dari Partai Republik, yaitu hanya 2,6 persen. Pekan lalu, Muslim AS di Minnesota pekan lalu menyampaikan ultimatum yang sama.

Pada Rabu (1/11/2023) ini, Biden berencana mengunjungi negara bagian ini. Komunitas Muslim berencana melakukan aksi massa saat Biden berkunjung. Tim kampanye Biden belum memberikan komentar atas ultimatum pemilih Muslim tersebut.

Kamis pekan lalu, Biden melakukan pertemuan dengan para pemimpin Muslim di Gedung Putih. Para pejabat pemerintah terus bertemu komunitas Arab dan Muslim dalam menangani krisis yang terjadi di Timur Tengah itu.

Meski menyebut dirinya sebagai presiden Zionis, Biden menunjuk lebih banyak Muslim dan Arab Amerika di pos-pos politik dibandingkan presiden sebelumnya. Termasuk dua Muslim pertama yang menjadi hakim federal.

Jaylani Hussein, direktur eksekutif CAIR di Minnesota, menyatakan para pemimpin Muslim Amerika di negara bagian lain yang menjadi persaingan ketat Demokrat dengan Republik, yang penting bagi kemenangan Biden juga menyampaikan masalah itu.

‘’Kami berharap Wisconsin, Ohio, dan negara bagian lain akan melakukan langkah yang sama pada pekan ini,’’ ujar Hussein. Komunitas Muslim di negara bagian-negara bagian tersebut belum memberikan respons atas seruan ini.

Hussein menuturkan, dirinya tak punya pilihan selain tak memberikan suara ke Biden pada 2024 kecuali Biden bertindak tegas ke Israel. Sekitar 70 persen Muslim Amerika, dijelaskan dia, memberikan dukungan kepada Biden pada Pemilu 2020.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif CAIR di Philadelphia, Ahmet Tekelioglu, menjelaskan komunitas Muslim di negara bagian ini memang mendorong adanya gencatan senjata, tetapi tak menetapkan tenggat bagi Biden untuk mendesakkannya pada Israel. n (fer/reuters)

× Image