Biden Berubah Pendirian Soal Pengiriman F-16 ke Ukraina
DIPLOMASI, REPUBLIKA, WASHINGTON – Presiden AS Joe Biden akhirnya mengubah pendiriannya. Ia mengizinkan para sekutunya melatih pasukan Ukraina mengoperasikan pesawat tempur F-16 bahkan potensi pengiriman langsung pesawat tempur tersebut ke Ukraina.
Sikap Biden terlontar setelah perdebatan di internal pemerintahannya dan para sekutu, yang ia sampaikan dalam pertemuan G7 di Hiroshima, Jepang. Lampu hijau muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy selama berbulan-bulan mendesak Barat sediakan F-16.
Pertimbangan utama Biden selama ini adalah kekhawatiran pengiriman F-16 justru akan mengeskalasi ketegangan dengan Rusia. Sejumlah pejabat AS juga beralasan, pelatihan menerbangkan dan dukungan logistik F-16 akan sulit dan memakan waktu lama.
Namun, dalam tiga bulan terakhir pemerintahan Biden berubah sikap. Tiga pejabat AS mengungkapkan, Biden menilai ini saatnya memberikan pelatihan kepada pilot Ukraina demi keamanan mereka. Februari lalu, dalam wawancara dengan kantor berita ABC, Biden konsisten.
‘’Ukraina tidak membutuhkan F-16 sekarang ini. Makanya saya mengesampingkannya,’’ ujar Biden. Pada Maret, petinggi Pentagon, Cloin Kahl di depan anggota parlemen menyatakan, meski Biden menyetujui pengiriman F-16, perlu proses dua tahun.
Namun, setelah secara publik prospek rendahnya pengiriman F-16 untuk Ukraina, perdebatan internal di AS menghangat. ‘’Perdebatan kian intens pada Februari, saat Biden berkunjungan ke Ukraina dan Polandia,’’ ujar sejumlah pejabat AS, dikutip AP, Selasa (23/5/2023).
Menyusul perjalanan Biden, pembicaraan yang termasuk melibatkan pejabat senior Dewan Kemanan Nasional Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri mengenai pro dan kontra mengenai terkait pengiriman pesawat tempur itu.
Pada April, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mendengar dari koleganya dari negara lain saat pertemuan Ukraine Defense Contact Group, menginginkan izin AS untuk melatih pilot Ukraina mengoperasikan pesawat F-16.
Austin mengangkat masalah ini dalam pembicara dengan Dewan Keamanan Nasional, lalu ada kesepakatan inilah saatnya melatih para pilot Ukraina.
Menurut pejabat Departemen Pertahanan, Austin membawa isu ini bersama Biden sebelum pertemuan G7 dengan rekomendasi ‘meneruskan rencana dengan persetujuan para sekutu’ untuk melatih pilot Ukraina dan mengirimkan pesawat F-16.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga kuat mendorong rencana tersebut dalam pembicaraan mengenai kebijakan AS dan menyampaikan ke Biden mengenai meningkatnya urgensi Eropa mengenai isu ini.
Penasihat Kemaanan Nasional AS Jake Sullivan bertandang ke London pada 8 Mei, berbicara dengan Inggris, Prancis, dan Jerman soal Ukraina dan F-16. Membahas bagaimana memberikan pelatihan dan negara mana yang bisa mengirimkan F-16 ke Ukraina.
Disepakati, fokus pertamanya soal pelatihan pilot Ukraina. Sebelum meninggalkan London, Sullivan, menelepon pihak Belanda dan Polandia yang memiliki F-16. Ia menekankan, penting berupaya menyediakan pesawat tempur F-16. Denmark juga kemungkinan bisa menyediakan.
Dalam pembicaraan dengan pemimpin G7, Jumat (19/5/2023), mengonfirmasi, AS akan bergabung dalam upaya melatih pilot Ukraina. Setelah semua berjalan, kemudian akan memutuskan siapa yang akan menyediakan F-16 dan berapa unit yang bakal dikirim.
Departemen Luar Negeri, Pentagon, dan Dewan Keamanan Nasional sekarang mengembangkan rencana pelatihan juga menetapkan kapan, di mana, dan bagaimana mengirimkan F-16 ke Ukraina sebagai bagian dari keamanan jangka panjang. (ap/fer)