Ingar Bingar Pemilu Thailand
DIPLOMASI REPUBLIKA, BANGKOK – Thailand menetapkan pelaksanaan pemilu pada 14 Mei 2023 mendatang. Partai peserta pemilu diminta mengajukan nama kandidat perdana menterinya.Tenggat pengajuan nama ditunggu hingga Jumat (7/4/2023) ini.
Saat ini pemerintahan di tangan militer. Hasil dari kudeta atas pemerintahan sipil. Paling tidak, ada dua jenderal yang terlibat kudeta yang diajukan menjadi kandidat perdana menteri. Ada pula menteri kesehatan yang pro legalisasi kanabis.
Pengusaha perempuan yang ayah dan bibinya kini berada di pengasingan setelah pemerintahan mereka dikudeta militer, juga menjadi kandidat yang diajukan. Pada Agustus, mereka akan ditentukan melalui pemungutan suara di parlemen dan senat yang baru.
Parlemen sudah terlebih dulu dibubarkan sebagai syarat diberlakukannya proses pemilu. Komisi Pemilu Thailand menyebut, pejawat perdana menteri Prayuth Chan-ocha dan wakilnya, Prawit Wongsuwan yang mantan kepala angkatan bersenjata jadi kandidat.
Anutin Charnvirakul, menteri kesehatan yang menuai kontroversi atas usulannya melegalkan kanabis, jadi kandidat lainnya. Termasuk Menteri Perdagangan Jurin Laksanawisit.
Pemilu Thailand diprediksi menjadi medan laga dua kekuatan besar. Yakni, kelompok politik yang didukung kalangan mapan dan militer berhadapan dengan oposisi yang dipimpin partai populis, Pheu Thai yang sering menang pemilu sejak 2001. Pheu Thai kini di bawah kendali miliuner keluarga Shinawatra dan sekutu bisnisnya.
Mereka memasang Paetongtarn Shinawatra (36) sebagai kandidat perdana menteri. Ia diharapkan mampu menyapu suara yang pernah diraih ayahnya, Thaksin dan bibinya Yingluck hingga menjadi perdana menteri sebelum akhirnya dikudeta militer.
Pada Rabu (5/4/2023), partai ini menominasikan dua kandidat lainnya, yaitu Chaikasem Nitisiri, petinggi partai dan raja properti Sretta Thavisin, yang sehari sebelumnya memutuskan untuk mundur sebagai kepala eksekutif perusahaan pengembang, Sansiri Pcl.
‘’Kami yakin akan meraih kemenangan mutlak,’’ ujar Paetongtarn. Di sisi lain, Pita Limjaroenrat, figur lain di kalangan oposisi dijagokan partainya, Move Forward. Partai ini terkenal di kalangan anak muda Thailand.
Prayuth (69) menjabat perdana menteri sejak kudeta 2014 atas pemerintahan yang dikuasai Pheu Thai. Ia bersama partai baru, United Thai Nation. Mentor Prayuth yang juga mantan anggota junta, Prawit (77) menggunakan Palang Pracharat sebagai kendaraan politiknya.
Pengamat politik menuturkan, para jenderal akan diuntungkan dalam pemilu mendatang. Sebab, anggota junta militer itulah yang memilih para senator saat ini.
Para kandidat dalam Pemilu Thailand, di antaranya:
Prayuth Chan-Ocha
Pejawat perdana menteri ini memimpin Thailand hampir delapan tahun sejak ia mengudeta pemerintahan sipil pada 2014. Dia dipilih menjadi perdana menteri pada 2019. Jika ia dipilih anggota parlemen, dia hanya bisa memerintah separuh dari masa jabatan empat tahun.
Sebab, ia telah mencapai batas masa jabatan maksimal delapan tahun. Prayuth kurang populer merujuk hasil jajak pendapat Super Poll yang dirilis pekan lalu. Ia memiliki 16,3 persen suara dalam jajak pendapat tersebut.
Paetongtarn Shinawatra
Dia anak termuda mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra. Ia konsisten berada di tingkat tertinggi dalam berbagai jajak pendapat. Hasil survei pada Maret, ia memperoleh dukungan 32,1 persen. Ia bersama partainya Pheu Thai, memiliki dukungan kuat di pedesaan.
Paetongtarn menjanjikan kebijakan populis, seperti menggandakan upah minimum harian menjadi 600 baht atau 17,61 dolar AS. Dikenal dengan nama panggilan Ung Ing, ia merupakan eksekutif di perusahaan properti dan memiliki saham terbesar di perusahaan serupa, SC Asset.
Saat ini, ia tengah mengandung. Diperkirakan, ia melahirkan beberapa pekan sebelum pemilu berlangsung.
Pita Limjaroenrat
Pria berusia 42 tahun ini pemimpin partai oposisi progresif, Move Forward. Partai ini menjadi satu-satunya yang mendorong amendemen hukum penghinaan terhadap kerajaan, pelakunya diancam hukuman penjara 15 tahun.
Kebijakan lainnya, mempromosikan usaha kecil, menghilangkan monopoli, dan mengendurkan cengkeraman militer. Pendukungnya, mayoritas adalah pemilih muda.
Prawit Wongsuwan
Saat menjabat wakil perdana menteri, ia didukung Palang Pracharat. Ia mengeklaim, mampu menjembatani kelompok berseberangan, yaitu konservatif dan kekuatan demokratis. (reuters/fer)