Menanti Proses Hukum Trump
DIPLOMASI REPUBLIKA, NEW YORK – Mantan presiden AS Donald Trump akan melewati serangkaian proses seusai didakwa melakukan tindakan kriminal pada Kamis (30/3/2023). Dalam waktu dekat, paling tidak ia akan menyerahkan diri kemudian menghadapi persidangan.
Rencananya, Trump menuju New York menggunakan pesawat pribadinya, Senin (3/4/2023). Ia berangkat dari rumah pribadinya Mar-a-Lago, Florida dan menghabiskan malam di Trump Tower. Selasa pagi, ia akan hadir di pengadilan.
Seorang penegak hukum yang dikutip CBS memperkirakan, proses ini melibatkan puluhan bahkan ratusan agen Secret Service. Trump juga tampaknya tak akan diborgol. Biasa dilakukan terhadap terdakwa dalam klasifikasi berisiko ringan.
Semula, kantor kejaksaan Manhattan meminta Trump untuk menyerahkan diri pada Jumat (31/3/2023). Namun, permintaan itu ditolak dengan alasan membutuhkan waktu yang cukup untuk mempersiapkan segala hal soal keamanan.
Grand jury di Manhattan, New York, mendakwa Trump terkait kasus pembayaran 130 ribu dolar AS ke bintang porno Stormy Daniels. Dakwaan spesifik belum diungkapkan ke publik dan pengacara sang mantan presiden juga menyatakan belum membaca dakwaan tersebut.
Menurut CNN, ada 30 hal menyangkut kecurangan bisnis yang dilakukan Trump. ‘’Trump mungkin akan hadir di pengadilan pada Selasa. Tapi semua belum pasti. Dia juga tak akan diborgol,’’ ujar pengacara Trump, Joe Tacopina, seperti dikutip ABC News.
Trump akan melawan atas kasus yang menimpanya. Tacopina menambahkan, pihak berwenang sepertinya akan menutup sejumlah blok dekat pengadilan. Pengamanan dikoordinasikan oleh FBI, NYPD, Secret Service, petugas pengadilan New York City.
Mereka mengantisipasi sejumlah skenario, termasuk serangan terhadap Trump, jaksa, juri, atau publik. Kantor kejaksaan distrik kabarnya menerima sejumlah ancaman.
Susan Necheles, pengacara lainnya mengatakan, Trump akan menyatakan dirinya tak bersalah. Ia memperkirakan pula, dakwaan belum akan terungkap hingga Selasa mendatang. ‘’Saya tak takut dengan apa yang mungkin terjadi,’’ ujar Trump, Jumat (31/3/2023).
Trump menegaskan, dirinya sepenuhnya tak bersalah dan dakwaan ini bagian dari persekusi politik. Ia mengecam Juan Merchan, hakim yang akan menangani kasusnya. Merchan yang tahun lalu menangani kasus perusahaan real estate miliknya, dia tuding mengemplang pajak.
Pada hari yang sama, Presiden AS Joe Biden kepada sejumlah wartawan, memilih berhati-hati dalam merespons dakwaan yang menimpa rival politiknya itu. ‘’Saya tak akan berbicara mengenai dakwaan terhadap Trump.’’
Pertarungan politik?
Hakim New York dalam sebuah dokumen yang diungkap pada Jumat memberikan otorisasi kepada Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg, seorang demokrat, untuk menyatakan Trump didakwa. Namun, belum tahu pasti kapan dakwaan spesifik dibacakan.
Trump yang kini berusia 76 tahun menuding Bragg mencoba untuk menghancurkan kesempatannya terpilih kembali menjadi presiden. Mike Pence, mantan wakil Trump dan kandidat potensial Pilpres 2024, menyatakan dakwaan itu menyampaikan pesan mengerikan kepada dunia soal hukum di AS.
Soal dakwaan ini, grand jury mempertimbangkan bukti mengenai pembayaran 130 ribu dolar AS kepada Stormy Daniels di tengah masa kampanye presiden pada 2016. Daniels mengungkapkan, ia dibayar agar bungkam soal hubungan seksual dengan Trump pada 2006.
‘’Ini upaya mempertahankan nama baik. Dia telah melakukan banyak hal buruk yang mestinya diurungkan,’’ kata Daniels kepada Times of London.
Anggota senior House Representative dari Partai Republik menyerukan untuk menginvestigasi Bragg dan mendesaknya agar menyerahkan dokumen dan materi rahasia lainnya. Namun, Bragg menegaskan, Kongres tak bisa mencampuri urusan hukum di New York.
Ia menuding anggota parlemen itu menyulut ketegangan politik. Beberapa pekan terakhir, kantor Bragg menjadi target ancaman bom.
‘’Anda dan kolega Anda bersama Trump hendak merendahkan integritas hakim dan jaksa negara bagian,’’ katanya dalam surat kepada para anggota parlemen dari Republik, seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (1/4/2023).
Di luar rumah pribadi Trump, Mar-a-Lago, puluhan orang mengibarkan bendera Trump. Sonja Simpson (62), salah satu dari mereka, menyatakan, penyerahan sejumlah uang kepada Daniels bukan merupakan urusan publik.
‘’Jika ada masalah, itu antara dirinya (Trump) dan perempuan itu dan istrinya,’’ujar Simpson. Pemasok pernak-pernik, Ronald Solomon mengungkapkan, penjualan topi dan kaus bertemakan Trump melonjak tajam setelah pengumuman dakwaan terhadap mantan presiden itu. (ap/reuters/fer)