Pelaku Usaha RI dan China Teken Kesepakatan Kerja Sama
DIPLOMASI REPUBLIKA, BEIJING -- Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beijing Kembali menyelenggarakan kegiatan 2nd Signing Ceremony Indonesia and China as Complementary Partners, secara hibrida, 24 November lalu. Ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia 2022. Sebelumnya kegiatan serupa untuk pertama kalinya pernah diselenggarakan guna mendukung penyelenggaraan TEI ke-36 pada 2021.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan hadir dan membuka rangkaian acara secara virtual. Dalam sambutannya Mendag Zulhas menyampaikan penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan China perlu dioptimalkan, agar dapat memberikan manfaat penuh bagi kedua negara. Dirjen PEN, Kemendag, Didi Sumedi yang juga turut hadir secara virtual menyampaikan apresiasi kepada para perusahaan Indonesia dan China yang telah berpartisipasi dalam penandatanganan komitmen dagang, sekaligus menyampaikan apresiasi atas kinerja KBRI Beijing dalam mendukung pelaksanaan TEI ke-37 tahun ini.
“KBRI Beijing akan terus mengawal dan memfasilitasi kerja sama antara pelaku usaha China dan Indonesia untuk bersama-sama merealisasikan komitmen bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi kedua negara,” ungkap Dubes Djauhari pada sesi pembukaan kegiatan, dalam keterangan tertulis kepada Diplomasi Republika, Jumat (2/12).
Dalam acara itu telah ditandatangani 16 kontrak dagang antara pelaku usaha Indonesia dan China serta empat letter of intent (LoI) antara Perwakilan Pemerintah RI di China dengan pelaku usaha China. Nilai dari kontrak dagang dan LOI tersebut mencapai 8,03 miliar dolar AS.
Produk yang disepakati antara lain produk pertanian terdiri dari nanas segar dan olahannya, sarang burung walet, cangkang kelapa sawit, dan limbah kelapa sawit; produk makanan olahan terdiri dari bumbu, makanan sehat, kudapan, dan air kelapa; produk kosmetik terdiri dari produk perawatan kulit dan perawatan ibu dan anak, serta produk tambang berupa batubara.
“Hubungan perdagangan Indonesia dan China saat ini dalam kondisi yang sangat erat, hal ini dapat dilihat dari data yang dipublikasi oleh Kepabeanan China bahwa total nilai perdagangan kedua negara sampai dengan Oktober 2022 mencapai 122,47 miliar dolar AS, meningkat sekitar 26,29 persen dari tahun sebelumnya, dengan begitu kami yakin masih banyak peluang peningkatan kerja sama yang signifikan di berbagai bidang,” tambah Dubes Djauhari.
Selain itu, dalam acara ini, Dubes Djauhari Oratmangun juga meluncurkan aplikasi belanja daring (mobile apps) yang memamerkan produk-produk berkualitas asal Indonesia untuk pelaku usaha dan konsumen di China dengan nama KOMODODO sebagai bentuk pengembangan platform ecommerce idnstore atau Indonesia Store, yang masih berbasis website, yang diluncurkan sebelumnya pada Januari 2021 oleh Menteri Perdagangan RI. (yen)