25 Mahasiswa Indonesia Tuai Apresiasi University California Davis
DIPLOMASI REPUBLIKA, SAN FRANCISCO -- Dua puluh lima putra-putri terbaik Indonesia telah berhasil menyelesaikan program studinya di University California Davis, Amerika Serikat (AS). Mereka adalah penerima Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) – sebuah program beasiswa yang diperuntukan bagi mahasiswa S1 Indonesia untuk menempuh pendidikan multisiplin ilmu di perguruan tinggi ternama di tingkat inernasional.
“Selamat kepada seluruh peserta IISMA tahun ini yang telah menyelesaikan studinya dengan baik selama kurang lebih satu semester di UC Davis,” kata Konjen RI San Francisco, Prasetyo Hadi, saat penutupan dan evaluasi program IISMA di UC Davis, Selasa (29/11/2022).
Konjen Prasetyo menyampaikan kebahagiaan dan kebanggaannya karena seluruh peserta IISMA di UC Davis tahun ini tidak saja mendapatkan nilai yang sangat baik, tetapi mereka juga aktif dalam berbagai kegiatan di luar perkuliahan. Mereka aktif di kegiatan budaya dan kegiatan positif lainnya di luar kampus.
“Mahasiswa-mahasiswa Indonesia tersebut sangat cerdas dan aktif tidak hanya di kelas tetapi juga di luar kelas, seperti berpartisipasi dalam beberapa program kegiatan sosial-budaya di kampus dan ikut dalam beberapa kegiatan internasional,” kata Jake Hosier, Direktur Program Studi Global UC Davis yang juga hadir dalam acara perpisahan tersebut.
UC Davis juga menyampaikan selamat atas prestasi beberapa peserta IISMA yang memperoleh juara pertama dalam kategori “Taste” dan “Taste-Energy”. Mereka terpilih di antara ratusan peserta mahasiswa asing lainnya dari berbagai negara dalam materi “The Design of Coffee” – salah satu mata kuliah unggulan UC Davis karena temuan patennya dalam meningkatkan aroma dan citra rasa yang meningkatkan kualitas produk kopi yang dihasilkan.
Beberapa di antara mahasiswa IISMA yang mengambil mata kuliah kopi juga telah diundang oleh KJRI San Francisco untuk berpartisipasi dalam San Francisco Coffee Festival pada 12-13 November 2022. “Dalam pameran kopi terbesar di Pantai Barat AS tersebut, mereka waktu itu kami undang untuk menjadi bagian dari tim KJRI San Francisco dalam melakukan diplomasi kopi dan hal tersebut telah memberikan pengalaman khusus dan langsung bagi mereka menjadi sales agent kopi Indonesia di komunitas pencinta kopi AS,” jelas Konjen Prasetyo.
Kemitraan Pemerintah Indonesia dengan UC Davis melalui program IISMA ini dinilai semakin berhasil mengingat peserta IISMA tahun ini mengalami peningkatan. Sebanyak 17 mahasiswa pada 2021 menjadi 25 mahasiswa pada tahun ini. Program IISMA tahun ini juga telah berhasil memberikan beragam materi kuliah multidisiplin ilmu, dasar-dasar pengetahuan, wawasan, dan skill terutama mengenai pengelolaan kopi dan bidang pertanian lainnya yang menjadi keunggulan UC Davis di kancah global.
Salah satu manfaat yang diperoleh penerima beasiswa IISMA tersebut adalah jumlah SKS yang diambil oleh para peserta IISMA dapat diakui dan dikonversikan sesuai dengan kurikulum di perguruan tinggi mereka masing-masing di Indonesia. Ini sesuai kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dengan UC Davis selaku host university.
Konsul Pensosbud KJRI San Francisco, Mahmudin Nur Al-Gozaly, yang juga hadir, mengemukakan bahwa keberhasilan program IISMA tidak lepas pula dari dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan seluruh pihak terkait di Indonesia. “Sebagai bagian dari program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, IISMA terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi peningkatan kapasitas SDM generasi muda Indonesia melalui dukungan studi para mahasiswa Indonesia di universitas ternama luar negeri termasuk AS,” kataMahmudin.
Mulai 2022, KJRI San Francisco terus melakukan berbagai upaya peningkatan kerja sama dan memfasilitasi berbagai program kolaborasi di sektor pendidikan. Ini dilakukan baik melalui mekanisme kerja sama antar-pemerintah (G-to-G) maupun antar-universitas (U-to-U). Termasuk upaya pembinaan yang dilakukan kepada para mahasiswa Indonesia serta para peraih beasiswa program non-degree (SMU dan sarjana) serta pascasarjana (S2 dan S3) di berbagai instansi pendidikan di wilayah kerja KJRI San Francisco.
“Saat ini terdapat sekitar 8.003 pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di AS, yang sebagian besar berada di wilayah kerja KJRI San Francisco,” kata Mahmudin.
Ke depannya, jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia di AS diharapkan mengalami peningkatan. Upaya penguatan kerja sama bidang pendidikan tersebut akan semakin memperkuat serta memperluas people-to people’s connection kedua negara. (yen)