Home > Kabar Diplomasi

Pemuda Indonesia di San Francisco Berbagi Kisah Sukses Startup

Diskusi interaktif tersebut mempertemukan para mahasiswa Indonesia dan asing dengan beberapa pendiri startup dari diaspora Indonesia.
Dok. KJRI San Francisco
Dok. KJRI San Francisco

DIPLOMASI REPUBLIKA, SAN FRANCISCO -- Ratusan mahasiswa Indonesia di San Francisco Bay Area (SFBA) mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan membacakan Sumpah Pemuda di Wisma Indonesia di San Francisco , Jumat (28/10/2022) malam. Mereka kemudian menggelar talkshow bertema ‘Career Series: Pemuda Berkarya, Kita Muda dan Kita Berkarya!’. Perhelatan ini hasil kerja sama Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) San Francisco, dan Persatuan Mahasiswa Indonesia (Permias) Chapter SFBA.

Diskusi interaktif tersebut mempertemukan para mahasiswa Indonesia dan asing dengan beberapa pendiri startup dari diaspora Indonesia. Mereka antara lain Kevin Chandra sebagai Co-Founder dan CEO Typedream, Timothy Wijaya selaku Co-Founder dan CEO Kerja.io, dan Eddy Chan sebagai Founding Partner Intudo Venture. Diskusi ini membahas berbagai strategi mendirikan startup, berbagi pengalaman, kisah sukses, dan lessons learned utamanya terkait proses pendirian, tata kelola, peluang dan tantangan serta pengembangan bisnis startup.

Konjen RI San Francisco Prasetyo Hadi, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada para mahasiswa Indonesia di wilayah kerja KJRI San Francisco. Para mahasiswa tersebut menunjukkan semangat kebangsaan melalui upaya berbagi ilmu dan pengalaman tentang pendirian startup, semangat wirausaha, dan semangat maju bersama.

“Semangat anak-anak muda warga Indonesia di wilayah San Francisco ini patut menjadi contoh dan pelajaran bagi kita semua karena meskipun saat ini menghadapi situasi krisis akibat pandemi, mereka sebagai sesama anak bangsa menunjukkan keterbukaannya untuk berbagi pelajaran berharga kepada yang lainnya terutama mengenai pendirian startup dan pengembangan bisnis, yang bisa berdampak pada pembukaan lapangan kerja,” tutur Konjen Prasetyo dalam keterangan tertulis yang diterima Diplomasi Republika, Sabtu (29/10). .

Perkembangan startup yang begitu pesat di berbagai belahan dunia belakangan ini perlu dijadikan momentum untuk mendorong semangat generasi muda Indonesia baik yang di Tanah Air maupun di perantauan untuk memajukan perekonomian Indonesia melalui pendirian startup. Ini juga momentum untuk mendorong penguatan bisnis dan mempertemukan para startup dengan perusahaan investor (capital ventures), serta memberikan semangat bagi mereka untuk memiliki jiwa entrepreneurship yang tinggi.

Upaya yang digalakkan KJRI San Francisco dalam mendorong semangat generasi muda dalam berwirausaha dan menjalankan bisnis startup ini sejalan dengan kondisi wilayah kerja, khususnya Silicon Valley, yang merupakan pusat perkembangan teknologi informasi dan startups dunia. Hal tersebut ditunjukkan dengan sejumlah pusat perusahaan IT besar di wilayah ini, seperti Google, Facebook dan Apple di Silicon Valley (Bay Area), serta Amazon dan Microsoft di Seattle, Washington. Selain itu, dari sekitar 150-an unicorn AS, sedikitnya 86 unicorn bermarkas di SFBA dan hampir 50 persen sirkulasi venture capital se-AS ada di wilayah San Francisco Bay Area termasuk Silicon Valley.

“Fenomena tersebut harus ditangkap oleh kita semua sebagai peluang besar bagi pengembangan startup dan perusahaan Indonesia,” ungkap Prasetyo.

Lebih lanjut, terdapat masyarakat dan diaspora Indonesia, umumnya generasi muda, saat ini sedang bekerja di berbagai perusahaan IT di Silicon Valley dan sebagian di antara mereka merupakan pendiri dan CEO startup. “Keyakinan, kegigihan, dan kerja keras para pendiri startup tersebut harus menjadi inspirasi sukses bagi pemuda lainnya,” tutur Prasetyo.

Konsul Pensosbud Mahmudin Nur Al-Gozaly mengungkapkan bahwa melalui acara bertema ‘Career Series: Pemuda Berkarya, Kita Muda dan Kita Berkarya!’ tersebut, tidak saja sebagai ajang pertemuan dan perluasan jejaring antara mahasiswa Indonesia dengan para pemimpin startup tetapi juga kesempatan berbagi pengetahuan dan pengalaman berharga satu sama lain terutama di bidang bisnis dan entrepreneurship.

“KJRI San Francisco dalam beberapa waktu terakhir terus mendukung semangat bisnis dan entrepreneurship serta mendorong terbentuknya dan berkembangnya startup baru oleh masyarakat, mahasiswa atau diaspora Indonesia,” ujar Mahmudin.

Kegiatan diskusi interaktif ini merupakan kelanjutan dari rangkaian acara “Career Networking” sepekan sebelumnya di Crissy Field, Golden Gate, San Francisco. Acara itu juga dihadiri oleh ratusan mahasiswa Indonesia yang datang dari berbagai wilayah San Francisco dan California bagian Utara.

Dengan rangkaian kegiatan tersebut, para mahasiswa dapat belajar langsung dari para pendiri dan profesional startup Indonesia yang sedang atau pernah bekerja di perusahaan raksasa dunia, seperti Meta, Google, Apple, Microsoft, Deloitte, Amazon, dan Tesla.

Sebelumnya, masih dalam rangkaian kegiatan memperingati Sumpah Pemuda, KJRI San Francisco pada 11 Oktober telah menyelenggarakan Webinar yang membahas masalah alzheimer dan demensia yang khusus ditujukan untuk memberikan edukasi terutama kepada para generasi milenial dan generasi Z. Acara tersebut juga menjadi ajang menyampaikan kampanye gaya hidup sehat dan aktif berolah raga. Hal ini diharapkan pula menjadi momentum kebangkitan terutama bagi generasi masa depan Indonesia yang semakin sehat, kuat, dan cerdas, untuk semakin memajukan Indonesia raya tercinta. (yen)

× Image