Pusat Kerja Sama Riset Indonesia-Cina Diresmikan di Fuqing
DIPLOMASI REPUBLIKA, NANNING -- Pusat kerja sama riset Sino-Indonesia Industrial Cooperation Research Center diresmikan Rabu (14/9) lalu. Pusat riset ini didirikan oleh Fujian Polytechnic Normal University (FPNU) di Fuqing, Provinsi Fujian, China.
“Kita tidak dapat bertepuk tangan dengan satu tangan saja,” kata Duta Besar (Dubes) RI untuk China Djauhari Oratmangun mengawali pesannya dengan pepatah lama China.
"Negara--negara perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan global yang kompleks saat ini," ujar Dubes Djauhari dalam keterangan tertulis kepada Diplomasi Republika. Ia meyakini, pendirian Sino-Indonesia Industrial Cooperation Research Center akan semakin mempererat hubungan kerja sama ekonomi pembangunan dan perdagangan kedua negara.
Peresmian ini dibuka oleh Profesor Lai Hairong, pimpinan FPNU, dan dihadiri juga oleh Presiden Rong Qiao Group dan Rektor FPNU. Presiden Indonesian Fujian Association dan Wakil Presiden Pusat Bahasa Mandarin Universitas Al Azhar Indonesia juga hadir secara daring dari Jakarta. Upacara peresmian ini disaksikan oleh lebih dari 200 undangan baik secara langsung maupun daring dari Jakarta.
Dubes Djauhari kemudian diminta untuk memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa FPNU tentang perkembangan hubungan Indonesia dan China saat ini, dan proyeksi ke depan. Turut hadir dalam kuliah umum adalah Pimpinan Universitas dan Chairman Rong Qiao Group.
Sesi interaktif tanya jawab dengan para mahasiswa berlangsung dengan hangat dan penuh antusiasme. Dubes Djauhari mendorong para mahasiswa untuk terus mengembangkan diri, melihat dunia luar tanpa melupakan nilai-nilai budaya asalnya, serta mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, dan kelak berkunjung ke Indonesia.
Sementara Profesor Lai Hairong menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran dan sambutan Dubes Djauhari. Menurut Lai, Dubes Djauhari menjadi duta besar asing pertama yang mengunjungi FPNU sejak didirikan pada 45 tahun lalu.
Sino-Indonesia Industrial Cooperation Research Center diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Fujian sebagai wujud dukungan untuk pengembangan penuh kerja sama Two Countries, Twin Parks. Proyek kerja sama itu telah dimulai Indonesia dan China sejak awal 2021.
Dalam kerangka kerja sama Two Countries, Twin Parks, Indonesia telah menetapkan tiga zona kerja sama yaitu Kawasan Industri Bintang, Aviarna, dan Batang. Sedangkan Yuanhong Investment Zone di Provinsi Fujian dipilih China sebagai mitra untuk ketiga kawasan industri tersebut. (yen)