Warga Inggris Diajak Nikmati Onde-Onde di Open Iftar London
DIPLOMASI REPUBLIKA, LONDON – Ratusan warga London yang hadir di acara buka puasa bersama Open Iftar, Ahad (24/04/2022) malam waktu London disuguhi hidangan berbuka puasa menu Indonesia. Nuansa Indonesia langsung terasa karena saat buka puasa, tamu dan peserta mendapat sajian kudapan seperti onde-onde, pastel dan risoles, yang menjadi pelangkap kurma yang disediakan panitia.
Open Iftar adalah kegiatan buka puasa bersama terbuka untuk umum yang diselenggarakan oleh Ramadan Tent Project di beberapa lokasi di London dan kota-kota lain di Inggris, seperti Cambridge, Bimringham, Manchester, Coventry dan Newcastle. Buka puasa kali ini jatuh pada pukul 20.15 waktu setempat.
Setelah shalat Magrib berjamaah yang juga dilaksanakan di tempat terbuka, peserta Open Iftar yang berlokasi di Broadgate Exchange Square, kawasan perkantoran di Liverpool Street London, menikmati nasi berlauk rendang, ayam bakar, telur balado, serta cap cay, acar dan mi goreng. Sedangkan untuk menu vegetarian disediakan lauk berbahan dasar tempe dan tahu.
Duta besar Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia Desra Percaya, juga hadir dan menjadi salah satu pembicara di Open Iftar. Ia mengatakan, sangat senang ada menu Indonesia di acara ini.
“Rasanya senang sekali dan bangga karena Indonesia diakui dan juga berperan di sini, tidak hanya karena kehadiran masyarakatnya tetapi juga ikut menyediakan makanan,” ujar Desra.
“Tadi banyak yang datang ke saya, sengaja mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kontribusi (masyarakat Indonesia di London) dan juga mengatakan makanan Indonesia semuanya sangat enak. Tadi ada yang secara khusus bertanya makanan apa yang ia santap. Ternyata onde-onde,” kata Desra.
Direktur Human Aid Initiative, Nurani Susilo, bercerita bahwa panyelenggara Open Iftar menghubungi Human Aid Initiative dan mengajak kolaborasi dengan menyediakan menu Indonesia. Human Aid Initiative adalah lembaga kemanusiaan yang didirikan oleh diaspora Indonesia di Inggris dan pada setiap Ramadan sebelum pandemi aktif mendukung Open Iftar.
“Sebelum pandemi Covid, kami rutin menyediakan menu Indonesia di Open Ifar setidaknya dua kali selama Ramadan. Mereka menyebutnya sebagai ‘Indonesian Night’. Menu Indonesia di acara Open Iftar memang salah satu yang paling ditunggu karena berbeda dengan menu-menu di hari lain ,” ungkap Nurani.
Nurani kemudian mengajak warga Indonesia di London untuk membantu Human Aid Initiative menyiapkan makanan dan disambut dengan hangat. Salah satu yang cepat dalam merespons adalah Afrahul Fadilah, pembina pengajian Muslimah di London (PBML) dan kelompok Annisa Rebana.
‘’Senang dan terharu. Senang karena dengan persiapan yang mepet, bisa menyediakan makanan untuk ratusan orang dan sungguh saya terharu dengan banyaknya pihak yang ingin membantu,“ kata Fadilah.
Selain Fadilah dan anggota pengajiannya, beberapa diaspora Indonesia yang selalu aktif dalam kegiatan Open Iftar bersama Human Aid Initiative adalah seperti Diana Pringani, Dyah Prawesti, Olga Koto, Dhani Yunita, Diani Akbar dan kawan-kawan.
Para tamu dan peserta buka puasa, karena begitu senangnya, mendatangi panitia untuk secara khusus mengucapkan terima kasih karena telah menyediakan masakan khas Indonesia. “Ini kejutan yang menyenangkan. Kami tak mengira ada menu Indonesia. Kebetulan sekali, saya suka nasi dan masakan Asia. Terima kasih sekali, makanannya sangat enak,” kata Mohammad Nassar, mahasiswa S2 asal Mesir yang tengah berkuliah di London.
Aisha, warga London timur juga mengatakan sangat senang bisa mendampati makanan Indonesia. “Enak-enak semuanya,” ujarnya sambil tersenyum.
Omar Salha, pendiri Open Iftar, mengatakan dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya ia tahu jika para tamu dan peserta sangat suka dengan makanan Indonesia. “Ya, tentu saja saya puas dan bahagia. Semua tamu senang dan menyampaikan apresiasi karena tersedia makanan Indonesia. Terima kasih untuk Human Aid Initiative dan keluarga-keluarga Indonesia di London yang telah menyumbang makanan,” kata Omar.
Open Iftar berawal dari kegiatan buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh sejumlah mahasiswa internasional di London. Dari skala kecil, kegiatan ini membesar dan hingga tahun kesembilan sejak didirikan, Open Iftar telah menyediakan makanan buka puasa untuk puluhan ribu orang, baik di London maupun di sejumlah kota di Inggris. Lingkup Open Iftar juga merambah ke Afrika, Amerika Utara, dan Turki.
“Tahun depan, Open Iftar tepat berusia sepuluh tahun, siapa tahu kami kami bisa menyelenggarakan acara ini di Jakarta,” kata Omar.
Yang unik dari Open Iftar, siapa pun boleh hadir tidak hanya Muslim. Dalam perjalanannya, Open Iftar memiliki slogan Turning strangers into friends atau (menjadikan orang asing sebagai kawan.
Ajang ini berfungsi sebagai medium interaksi dan pengenalan tradisi keislaman secara lebih luas. Sering kali, non-Muslim yang hadir mengaku menjadi lebih mengenal Islam dan Ramadhan pada khususnya, ketika untuk pertama kalinya mengikuti acara buka puasa bersama Open Iftar.
Selain itu, acara buka puasa Open Iftar ini digelar di tempat-tempat ikonik, seperti Royal Albert Hall, Stadion Wembley, Westminster Abbey hingga Trafalgar Square. (yen)